Fokus

Info & Pendaftaran Focus Group Discussion Kongres IKA ITS 2011

Persoalan pemerataan hasil pembangunan ekonomi di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah. ADB dalam laporannya mengatakan angka kemiskinan di Indonesia naik, meskipun Pemerintah mengatakan angka kemiskinan turun. Dalam pernyataan beberapa anggota DPR setelah mendapatkan data dari BPS ada potensi angka kemiskinan bertambah 5 juta yaitu dari penduduk hampir miskin turun menjadi miskin, serta penduduk tidak miskin turun pangkat menjadi hampir miskin. Industri Indonesia dibeberapa sektor semakin terpuruk pasca implementasi ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA). Kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didominasi sektor konsumsi, investasi dan ekspor. Menurut ekonomi UGM Tony P diperkirakan kontribusi konsumsi mencapai 60% dari 3 pilar pertumbuhan ekonomi tersebut. Data terbaru perdagangan, Indonesia mengalami pertumbuhan impor yang lebih tinggi dibandingkan ekspornya. BUMN menjadi salah satu andalan Pemerintah dalam mendukung MP3EI, bagaimanakah BUMN bisa menjadi lokomotif pembangunan di Indonesia jika disinyalir BUMN syarat intervensi politik. 

Indonesia memiliki modal yang sangat besar untuk menjadi negara maju dan mensejahterakan rakyatnya. Pada tahun 2010 pendapatan perkapita mencapai US$ 3.000 dan diperkirakan tahun 2025 sudah mencapai

14.250 –USD 15.500, dan tahun 2050 menjadi

USD 44.500 – USD 49.000.

Berdasarkan laporan dari Global Competitiveness Report 2010-2011 yang dirilis dalam World Economic Forum, peringkat daya saing Indonesia tahun 2011 naik 10 tingkat menempati peringkat 44 dari rangking 54 pada tahun 2010, meskipun pada kondisi peringkat Indonesia turun menjadi 46. Untuk tingkat ASEAN Indonesia masih berada dibawah Singapura, Thailand, Malasyia dan Brunei Darussalam. Ini menunjukkan perbaikan Indonesia dari sisi kinerja lembaga Pemerintah, infrastruktur, makroekonomi, lingkungan, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan lanjutan dan pelatihan, efisiensi barang konsumsi dan efisiensi tenaga kerja.

Pada tahun 2011 Indonesiadiperkirakan  telah mencapai tingkat peringkat investment grade, yang akan memacu penanaman modal asing (PMA) akan lebih deras mengalir ke Indonesia., namun masih ada hal yang menjadi kendala  dalam mempercepat pencapaian investment grade yaitu pembangunan infrastruktur

Potensi

1.       Penduduk dan Sumber Daya Manusia

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia setelah Cina, India dan USA. Penduduk yang besar dengan daya beli yang terus meningkat adalah pasar yang potensial, sementara itu jumlah penduduk yang besar dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik akan memberikan potensi daya saing yang sangat kuat. Indonesia tengah berada dalam periode transisi struktur penduduk usia produktif. Implikasi penting dari kondisi ini adalah semakin pentingnya penyediaan lapangan kerja agar perekonomian dapat memanfaatkan secara maksimal besarnya porsi penduduk usia produktif. Jika tingkat pendidikan semakin membaik dengan ketersediaan lapangan kerja yang ada, maka sesungguhnya produktivitas negara akan meningkat dan mampu meningkatkan daya saing Indonesia.

 

2.       Sumber Daya Alam

2.a. Sumber Daya Alam Tidak Dapat Diperbaharui (Unrenewable Resource)

Indonesia adalah negara yang kaya dengan potensi sumber daya alam (terbarukan dan tidak terbarukan). Indonesia produsen timah (produsen nomor 2 didunia), nikel (cadangan nomor 4 terbesar didunia) dan bauksit (cadangan terbesar ke 7 didunia). Berikut adalah ilustrasi cadangan sumber daya alam

Sumber Daya Alam

Cadangan dan Pemanfaatan

Gas Alam

Sekitar 165 triliun cubic feet (TCF) cadangan dengan tingkat produksi + 3 TCF pertahun

Batubara

Eksportir terbesar kedua di dunia, dengan cadangan batubara mencapai 12 miliar ton, dan pada tahun 2010 produksi batubara mencapai 280 juta ton

Timah

Produksi timah di Indonesia mencapai 65.000/tahun atau ke-2 terbesar di dunia

Nikel

Indonesia pemilik 12% cadangan nikel didunia (terbesar ke-4)

Bauksit

Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan terbesar ke-7 didunia dan saat ini produsen terbesar ke-4 didunia.

Upaya peningkatan nilai tambah dan mendorong investasi disektor pengolahan (hilir), maka pada tahun 2013 sebagian nikel, timah dan bauksit harus sudah diolah di Indonesia sesuai amanat UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

2.b. Sumber Daya Alam Dapat Diperbaharui (Renewable Resource)

Untuk sektor komoditas, sampai tahun 2010, Indonesia menjadi yang terbesar untuk kelapa sawit, kakao produsen nomor 2 didunia. Sedangkan sumber energi non fosil Indonesia memiliki cadangan geothermal terbesar di dunia, serta potensi energi surya maupun samudera yang sangat besar. Berikut ini adalah ilustrasi sumber daya alam yang dapat diperbaharui sebagai sumber ekonomi yang sangat besar di Indonesia.

SDA renewable resource

Cadangan dan Pemanfaatan

Panas Bumi

Indonesia menyimpan panas bumi (geothermal) sebesar 27.000 MW atau sebesar 40% dari cadangan panas bumi dunia. Cadangan sebesar itu dapat dikembangkan 40%, sehingga potensi sumber energy dari geothermal mencapai 12 GW. Hingga saat ini, baru 1.200 MW yang dikembangkan

Minyak Kelapa Sawit

Indonesia merupakan eksportir terbesar didunia mencapai > 19 juta ton/tahun

Kakao

Indonesia memproduksi 770 ton/tahun kakao dan merupakan produsen terbesar ke-2 di dunia

Ikan

Dengan garis pantai Indonesia yang mencapai kurang lebih 81.000 km, merupakan peluang untuk meningkatkan hasil perikanan tangkap di Indonesia

3.       Letak Geografis

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah dengan panjang mencapai 5.200 km dan lebar mencapai 1.870 km. Lokasi geografisnya juga sangat strategis (memiliki akses langsung ke pasar terbesar di dunia) karena Indonesia dilewati oleh satu SeaLane of Communication (SLoC), yaitu Selat Malaka, dimana jalur ini menempati peringkat pertama dalam jalur pelayaran container global. Berdasarkan data United Nations Enviromental Programme (UNEP, 2009) terdapat 64 wilayah perairan Large Marine Ecosystem (LME) di seluruh dunia yang disusun berdasarkan tingkat kesuburan, produktivitas, dan pengaruh perubahan iklim terhadap masing-masing LME. Indonesia memiliki akses langsung pada 6 (enam) wilayah LME yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar, yaitu : LME 34 – Teluk Bengala, LME 36 – Laut Cina Selatan, LME 37 – Sulu Celebes, LME 38 – Laut-laut Indonesia, LME 39 Arafuru – Gulf Carpentaria, LME 45 – Laut Australia Utara. Sehingga, peluang Indonesia untuk mengembangkan industri perikanan tangkap sangat besar.

Indonesia merupakan negara yang paling ramah bisnis di dunia sesuai survey dari BBC World Service yang menempatkan Indonesia sebagai negara yang memiliki budaya terbaik didunia bagi orang-orang yang memulai bisnis baru. Indonesia mengalahkan Amerika Serikat, Kanada, India, dan Australia yang berada diperingkat 5 teratas.

Kondisi fiskal nasional sangat kuat dan international confidence cukup tinggi terhadap RI. Defisit anggaran belanja Indonesia pada tahun 2011 adalah 1,8% dan karena ada tekanan subsidi yang tinggi karena kenaikan harga BBM diperkirakan defisit hanya akan mencapai 2,0%. Defisit anggara Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan negara lainnya. Malaysia defisit hingga 5,1%, Amerika Serikat 10,8%, Jepang 10%, Prancis 6%, Inggris 8,6%, Portugal 5,6%, Spanyol 6,2% India 8% dan Hongkong 4,8%.

(sumber : MP3EI, Jakarta Investment Guide)

Menyikapi persoalan bangsa ini Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) memiliki kepedulian untuk turut memberikan masukan/rekomendasi pembangunan ekonomi Indonesia. Alumni ITS sudah mencapai lebih dari 70 ribu orang tersebar diberbagai bidang profesi dan masyarakat dan telah menduduki berbagai posisi puncak diberbagai perusahaan dan organisasi adalah modal yang sangat besar untuk turut membangun bangsa Indonesia.

Pada rangkaian acara Kongres IKA ITS tanggal 7-8 Oktober 2011, PP IKA ITS akan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang akan dihadiri oleh  5 orang menteri : Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri ESDM, Mendiknas, Menteri Perindustrian, Menteri UKM & Koperasi dan Menteri BUMN.

Hasil-hasil FGD akan diserahkan ke Presiden, Wakil Presiden, Ketua MPR, Ketua DPR dan lembaga-lembaga negara yang terkait serta ke dunia usaha.

Acara FGD ini terbuka untuk umum. Untuk informasi pendaftaran dapat menghubungi :

  1. Imam (HP: 081938387008), email: [email protected]

  2. Sari (HP: 085782823132), email: [email protected]

  3. Angga (HP 08195013313), email: [email protected]
  4. Nizar Ihromi (HP 081 310 902 665) email : [email protected]

Khusus alumni ITS : Tiket masuk FGD gratis (kursi terbatas).