BeritaFoto Kegiatan

IKA ITS Dukung Pembangunan lewat Karya Nyata

Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (IKA ITS) bertekad untuk lebih banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan. Bukan saja sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat, namun juga sebagai upaya untuk memperkuat budaya organisasi.

”Budaya yang baik dan kuat akan memberi energi sangat besar bagi sebuah orgasisasi, seperti IKA ITS ini, agar dapat memberi dampak positif bagi lingkungannya,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat IKA ITS Sutopo Kristanto dalam pidato sambutan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IKA ITS 2020 di Riset Center ITS Surabaya, Sabtu (24/1).

Menurut Sutopo, para alumni ITS selama ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai yang menjadi budaya organisasi yaitu integritas, komitmen, persahabatan, profesional, dan kewirausahaan. Budaya inilah yang menjadi modal kuat para alumni ITS untuk memberikan kontribusi kepada pemerintah dan masyarakat melalui karya-karya nyata.

Dalam kaitan ini, IKA ITS berperan untuk mendorong dan memfasilitasi kerja sama dengan instansi pemerintahan maupun swasta. Untuk tujuan itu, pula IKA ITS membentuk Pusat Keunggulan/Center of Championship (CoC). Sutopo mengatakan, sudah banyak karya-karya alumni ITS yang bermanfaat dan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat.

Sutopo lalu memaparkan karya-karya hebat hasil olah kreativitas dan inovasi alumni ITS, yang telah berhasil didorong IKA ITS melalui CoC. Beberapa di antaranya adalah face recognation melalui CCTV dan program aplikasi pengendalian sumur pompa untuk pengendalian banjir. Keduanya adalah hasil karya alumni ITS yang telah menjadi bagian smart city Kota Surabaya.

Selain itu, ada aplikasi kebencanaan yang memungkinkan proses evakuasi dan penyelamatan manusia lebih banyak. Karya alumni ini juga telah dipakai Pemkot Surabaya. Di bidang pengelolaan sampah, alumni ITS memberikan sumbangsih incenerator sederhana yang menghasilkan listrik. Incenerator ini sudah terbukti andal  untuk memasok listrik sejumlah taman di Kota Surabaya.

Tidak ketinggalan Ratoon R5 (Revolusi 5). Ini merupakan teknologi peningkatan produktivitas padi temuan alumni ITS  yang telah dipatenkan. Melalui teknologi ini, padi yang awalnya hanya bisa dipanen dua kali dalam setahun meningkat menjadi empat kali setahun. Teknologi ini telah diterakan lewatv bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, dan mendapat dukungan dari Pemprov Jawa Timur

 

Sutopo mengatakan bahwa IKA ITS akan fokus agar karya nyata alumni ITS yang telah diaplikasikan tersebut dapat lebih luas pemanfaatannya di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan melalui prakarsa-prakarsa ke banyak pemangku kepentingan. ”Pusat keunggulan yang kami bentuk memang lebih berkonsentrasi pada pemrakarsaan, bukan hanya rekomendasi,” ujar Sutopo.

Rakernas bertema ”Membangun Konsolidasi Memperkuat Kolaboraksi” tersebut merupakan rakernas pertama dari kepengurusan IKA ITS periode 2019-2023, menyusul hasil Kongres IKA ITS pada 16 November 2019 lalu. Rakernas yang berlangsung selama dua hari ini dibuka Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan dihadiri para pengurus pusat, pengurus wilayah, serta komisariat jurusan IKA ITS. Hadir pula Dewan Penasihat, Dewan Pakar serta sejumlah undangan, antara lain Ketua Senat IKA ITS Ir. H Mohammad Ridwan Hisjam, Rektor ITS Bapak Prof. Dr.  Ir. Mochammad Asyhari, MEng, Wakil Ketua Dewan Pakar Ir. Satya Widya Yudha