Berita

Wika Raih Kontrak Proyek Rp12 Triliun


JAKARTA. alumniITS:
PT Wijaya Karya (Wika) Tbk membukukan nilai kontrak proyek sebesar Rp12 triliun hingga Oktober 2012 atau sekitar 75% dari target pendapatan perusahaan sebesar Rp16,5 triliun selama 2012.

Kontrak proyek yang terbilang besar itu diperoleh, menyusul langkah diversifikasi usaha perusahaan ke sektor pembangkit listrik.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Usaha PT Wijaya Karya Tony Warsono mengatakan beberapa proyek pembangkit listrik yang kami garap antar lain  PLTA Bali sebesar 50 MW, Ambon 25 MW, Rengat 20 MW, dan Borang 30 MW 

“Alasan kita masuk ke sektor PLTA karena memanfaatkan air, yang sifatnya renewable, selain itu, kami juga menilai sektor ini potensial,” ujar Tony di Jakarta Rabu (28/11).

Dia menyebutkan mereka optimistis target nilai kontrak perusahaan bisa terealisasi, menyusul rencana beberapa proyek baru yang akan digarap perusahaan diakhir tahun ini.

Tony mengatakan untuk rencana tahun depan, setidaknya ada dua proyek besar yang rencananya akan digarap perusahaan, yakni proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), dan proyek pembangunan pipa Chevron di Riau. 

Meski demikian, dia belum bisa memerinci berapa kepastian jumlah dan nilai proyek yang ditargetkan WIKA  tahun depan. Pasalnya, rencana kerja tersebut baru akan dirumuskan dalam waktu dekat.

Dua proyek garapan WIKA meraih penghargaan dari Menteri Keuangan dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional sebagai proyek terbaik, dengan kategori metode kerja terbaik, dan proyek dengan kinerja terbaik.

Kedua proyek itu yakni pembangunan jalan layang non tol Casablanca dengan nilai sekitar Rp350 miliar, dan pembangunan rel ganda Cirebon Kroya senilai Rp48 miliar, paparnya seperti dilansir BI.com

Manajer Proyek jalan layang non tol Casablanca Ismu Sutopo mengatakan dalam proyek tersebut, mereka telah mengefisiensi kebutuhan investasi hungga Rp56 miliar, karena menerapkan pola value engineering.  
(endy – [email protected])