Fokus

PULUHAN ALUMNI ITS TERJANGKIT VIRUS ENTREPRENEUR?

”Wahh…mari ngene aku wani buka bisnis sendiri,…..ternyata bikin bisnis itu mudah, hanya butuh keberanian dan kenekatan saja. Ilmu-ilmu yang lainnya, ternyata kita dari dulu semua sudah punya kok”, itulah cuplikan kalimat salah satu alumni ITS yang mengikuti kegiatan Mentor Bisnis Alumni ITS yang dilaksanakan pada hari Jum’at 29 Februari 2008 di sekretariat PP IKA ITS yang berlangsung dari pukul 19.30 wib sd 22.00 wib oleh Bidang Pembinaan & Penguatan Bisnis Alumni ITS, PP IKA ITS.

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 60 alumni ITS dari berbagai jurusan dan berbagai angkatan. Dari yang masih muka culun (alumni ITS yang baru lulus dan masih job seeker) sampai dengan yang sudah pensiun. Semuanya bersemangat mengikuti kegiatan ini karena punya cita-cita yang sama yaitu menjadi BOS dan OWNER, tidak perduli meskipun tidak mendapatkan tempat duduk, biar berdiri dan berjubelan, yang penting mendapatkan ilmu dari para mentor.

Sebagai Keynote Speaker pada kegiatan ini adalah Ir. Sardjono (Presdir PT Mediaenergi), Ir. Muchsin Idrus (Presdir PT IKPT) dan Ir. Dwi Soetjipto (Direktur Utama PT Semen Gresik sekaligus Ketua Umum PP IKA ITS 2007-2011). Ketiganya sekaligus termasuk dalam jajaran mentor. Sebagai Master Moderator adalah Ir. Harvi Sugiharto, sedangkan sebagai Originator dan Motivator Utama adalah Ir. Sunaryo Suhadi (pencipta virus entrepreneur IKA ITS).

Para mentor sangat kompeten mengingat telah sukses membuat dan memimpin perusahaan besar. Antara lain Ir. Sardjono adalah alumni ITS yang berbisnis di sektor LPG telah memiliki dua pabrik LPG, ditambah yang sedang dalam proses konstruksi adalah pabrik elpiji di Gresik Jawa Timur dengan nilai investasi 700 milyar rupiah.Ir. Muchsin Indrus adalah alumni ITS yang sukses mendirikan dan memimpin PT IKPT menjadi perusahaan EPC yang ternama di Indonesia. Sedangkan Ir. Dwi Soetjipto sukses memimpin PT Semen Gresik menjadi salah satu BUMN terkemuka di Indonesia dan menjadi referensi holding BUMN terbaik di Indonesia. Sedangkan Originator Ir Sunaryo Suhadi adalah alumni ITS yang sukses di berbagai bisnis termasuk menjadi salah satu raja franchise di Jakarta dan Surabaya.

Selain para mentor, kegiatan ini juga dihadiri oleh alumni ITS yang sukses menjadi pengusaha sebagai wujud empati dan dukungan terhadap kegiatan mentor bisnis ini antara lain Ir. Pudjojoko (bos Surya Mutiara Grup), Ir. Djoko Eko Santoso (bos PT Margaraya Jawa Tol), Ir. Bambang Sugiharta (bos PT Klaras, alumni ITS yang sudah sukses menjadi pengusaha dengan karyawan lebih dari 100 orang).

Menurut Sunaryo Suhadi, kegiatan tatap muka yang pertama ini sangat sukses dan melebihi target yang ditetapkan. Antusiasme peserta mentor bisnis ini membuat penyelenggara bersemangat untuk mengadakan pertemuan tatap muka ke-2 yang lebih hebat lagi (nek perlu nyewa Jakarta Convention Center). Dalam kegiatan mentor bisnis selain pertemuan tatap muka, juga dilakukan kegiatan di milis : [email protected] sebagai upaya share informasi, proyek, promosi produk/jasa dan rekruitmen peserta baru.

Kegiatan lainnya adalah konsultasi personal antara peserta dengan mentor melalui tatap muka, email maupun telepon. Kegiatan tatap muka akan diadakan setiap minggu ke-3 tiap bulan. Mengingat libur panjang pada bulan Maret 2008, ada kemungkinan kegiatan tatap muka ke-2 akan dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2008. Puncak kegiatan mentor bisnis ini adalah Business Summit Alumni ITS pada saat kegiatan Dies Natalis ITS pada bulan Nopember 2008 di Surabaya.

Sunaryo Suhadi menjelaskan cara termudah, tercepat dan teraman menjadi entrepreneur top adalah dengan menggabungkan otak kiri dan kanan secara balance. Sebagai alumni ITS, kita terdidik habis-habisan untuk menjadi pintar otak kiri. Semenjak dari TK, SD, SMP, SMA hingga di ITS kita semua dididik terutama untuk mengembangkan otak kiri, yaitu kemampuan matematis dan analisis. Sedangkan otak kanan diterlantarkan memble. Otak kanan adalah yang berhubungan dengan kemampuan kreatifitas, intuisi dan rasa, sebagai suatu tindakan yang nggak usah dipikir.

Untuk itu, perlu dilatih otak kanan agar juga menjadi pintar, sehingga menjadi balance. Cara melatih otak kanan adalah dengan menyuntikkan bom virus entrepreneur (Originator Purdi E Chandra) kedalam diri kita, dan cara lain melatih otak kanan adalah dengan dzikir aktip (Originator Mbah Ndung).

Nah, pada waktu kita berhasil menemukan sebuah kesempatan bisnis yang menurut kita bagus, maka gunakanlah otak kiri dan otak kanan kita secara balance.

Dalam pengalaman Sunaryo, pada tahap-tahap awal merealisasi berbagai kesempatan bisnis, memang lebih banyak digunakan otak kiri. Antara lain Feasibility Study, yang meliputi berbagai analisis termasuk profitability (otak kiri, ini anak ITS paling jago!!), menentukan lokasi (gabungan otak kiri & kanan), dll…. dll. Lalu, sampailah pada saat dimana kita mendapatkan kesimpulan bahwa kesempatan bisnis tersebut jelek sekali sehingga musti di abandon. Atau sebaliknya luar biasa bagus.

Nah, kalau hasil study itu ternyata luar biasa bagus, kita alumni ITS juga paling jago untuk maju-mundur berani nggak ya berani nggak ya, takut ini takut itu, yang takut bangkrutlah, yang nggak pede lah …….. dan hasil akhirnya …. kita bener-bener nggak berani merealisasikan kesempatan bisnis itu sehingga menguap diambil orang lain….. ngaplo !!

Kedahsyatan cara yang disampaikan Sunaryo ini, adalah, setelah sampai pada kesimpulan study bahwa kesempatan bisnis tersebut ternyata bagus/bagus sekali/sangat bagus sekali, maka tahap selanjutnya adalah menggunakan otak kanan sepenuhnya, seakan suatu tindakan yang tanpa dipikir, langsung buka saja.

Selanjutnya, setelah bisnis tersebut berhasil dibuka, kemampuan otak kiri & kanan tetap balance digunakan. (Note: yang namanya study, tidak harus hitung-hitungan njelimet & hebat. Sesuaikan dengan bisnis yang akan dibuka).

Banyak yang melulu menggunakan otak kanan tanpa otak kiri sama sekali, mereka umumnya bilang “intuisi & kreatifitas nya sudah hebat kok jadi nggak perlu itung-itungan” akibatnya banyak yang nyungseplah dia. Sebaliknya banyak yang melulu menggunakn otak kiri, ya kayak undur-undur, disuruh jalan kok mundur, ya kesempatan hilang.

Mulai sekarang, aktipkan otak kanan, meskipun nggak untuk bisnis, otak kanan bagus membuat kita menjadi lebih kreatip, aktip, banyak idee … dll. Pokoknya banyak gunanya bagi kehidupan kita sehari-hari.

Lalu, bagaimana mengaktipkan otak kanan?? Tanya deh sama Mentor & Peserta Mentor Bisnis & Entrepreneur ITS …. mereka sudah pada jago kok !!!

Wes …. nang bukak en ae bisnis e !!!

Berita lain tentang Mentor Bisnis
http://www.alumniits.com/index.php?menu=news&p=11&id=3