Berita

Produksi Batu Bara Indonesia Jangan Diobral

JAKARTA, alumniITS -  Cadangan batu bara Indonesia sebesar 28 miliar ton diproyeksikan habis dalam 71 tahun ke depan. Perhitungan itu dengan asumsi tingkat produksi sekitar 391 juta ton per tahun dan tidak ditemukan cadangan baru. Asumsi produksi yang digunakan adalah target pemerintah tahun ini.

Tingkat pertumbuhan produksi batu bara Indonesia lebih tinggi dari rata-rata dunia. Pada tahun 2010, misalnya, saat
kenaikan produksi dunia hanya 2% per tahun, di Indonesia mencapai 15%. “Produksi batu bara kita salah satu yang tertinggi  di dunia, padahal cadangan kita itu tidak masuk 10 besar dunia,” jelas Deputi Direktur ReforMiners Institute Komaidi Notonegoro di Jakarta, Senin (25/2).

Melihat fenomena itu, lanjut Komaidi, pemerintah untuk mulai membatasi produksi batu bara. Dengan kata lain jangan diobral produksinya. Pasalnya, dari produksi batu bara nasional yang tahun ini ditargetkan 391 juta ton, kebutuhan batu bara domestik sebenarnya hanya 75 juta-80 juta ton sehingga sebagian besar diekspor.

“Produksi batu bara Indonesia itu hampir lima kali lipat dari kebutuhan domestik, menurut saya itu keterlaluan. Masalahnya, kita ini tidak punya cadangan batu bara yang banyak,” tuturnya.

Dia khawatir jika pemerintah tidak memiliki kebijakan tertentu ke depan, batu bara di Tanah Air habis dikuras dan Indonesia malah jadi negara pengimpor batu bara. Apalagi kebutuhan batu bara nasional dari tahun ke tahun terus meningkat.

“Inilah yang terjadi di sektor minyak saat ini. Dulu kita ekspor, sekarang untuk memenuhi kebutuhan domestik meningkat
kita mengimpor,” ungkapnya.

Negara-negara lain seperti Rusia, China dan India yang memiliki cadangan batu bara lebih besar dari Indonesia, saat ini
mereka memilih tidak memproduksi batu baranya secara jor-joran.

“Mereka malah mengimpor. Itu karena mereka melihat 10 tahun-20 tahun lagi harga batu bara akan semakin tinggi. Kalau di kita, hanya mikir hari ini ada penerimaan yang masuk,” tuturnya seperti dilansir laman liputan6.

Dia juga menyarankan agar pemerintah terus menggalakkan kegiatan eksplorasi untuk meningkatkan cadangan batu bara
nasional. Saat ini Indonesia tercatat memiliki sumber daya batu bara sekitar 142 miliar ton. ([email protected])