Berita

Penjualan Rumah AS Menekan Rupiah


JAKARTA, alumniITS.com – Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (23/7/2013) diprediksi melemah. Positifnya rilis data penjualan rumah AS jadi salah satu pemicunya.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir melihat kemungkinan rupiah kembali tertekan Selasa ini. Sebab, kata dia, pasar sudah mendapatkan data penjualan rupiah AS semalam yang angkanya sudah diprediksi positif dari 5,18 juta unit menjadi 5,27 juta unit.

Menurut Firman, peningkatan penjualan rumah AS (existing home sales) tentunya memberikan bukti bahwa berlanjutnya pemulihan ekonomi AS. Kondisi ini memberikan argumentasi tambahan bagi The Fed untuk mengurangi stimulus moneternya.
“Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 10.050 hingga 10.080 per dolar AS,” katanya seperti dilansir laman Inilah.com, Selasa (23/7).

Selain itu, dari dalam negeri, rupiah mendapat sentimen negatif dari pernyataan menteri keuangan. Pada pertemuan G20 akhir pekan lalu, Menteri Keuangan M Chatib Basri mengutarakan kewaspadaan terhadap kebiajakan dan rencana pengurangan stimulus dari bank sentral AS, The Fed.

Menurut Firman, pasar menerjemahkan kewaspadaan tersebut dengan masih rentannya rupiah terhadap pelemahan. “Sebab, Chatib menyatakan kehati-hatian atas pengurangan stimulus The Fed dan ini artinya rupiah masih riskan atas ancaman dari gejolak aliran dana keluar (capital outflow),” tandas Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (22/7/2013) ditutup menguat 10 poin (0,09%) ke 10.060/10.070. (endy)