Berita

Menkeu: Ekonomi Indonesia Belum Overheating


JAKARTA, alumniITS:
Menteri Keuangan  Agus Martowardojo  menilai ekonomi Indonesia belum memasuki kondisi overheating, meskipun terjadi kenaikan kredit dan kenaikan harga aset.  Apalagi saat ini indikator fundamental Indonesia  masih kuat.

“Belum overheating karena adanya perbaikan ekonomi kita. Kenaikan kredit dan harga aset juga masih dalam batas aman,” tegas Menteri Keuangan  di Jakarta, sebagaimana dikutip situs resmi Kemenkeu, Rabu (21/11).

Selain itu, lanjut dia, tingginya inflasi dan perlambatan dari pertumbuhan domestik bruto biasanya menjadi ciri khas dari adanya overheating. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi bersumber dari penguatan permintaan domestik dan laju inflasi yang terkendali sesuai dengan saran inflas

Menurut Agus, overheating ekonomi itu terjadi jika ada gejala seperti tingginya angka inflasi, dan terjadi perlambatan terhadap pertumbuhan ekonomi, serta pelemahan nilai tukar rupiah. “Tapi kinerja ekonomi Indonesia sepanjang 2012 umumnya masih berjalan cukup baik,” tuturnya.

Menkeu menyampaikan dari sisi pertumbuhan ekonomi, Indonesia masih bisa ekspansi dengan tumbuh sebesar 6,3% di triwulan 1-2012 dan 6,4% di triwulan 2-2012, meskipun pada triwulan 3-2012 sedikit menurun menjadi 6,2%. “Pemerintah percaya hingga akhir 2012 ini pertumbuhan ekonomi secara agregat mencapai 6,3%-6,5%,” katanya.

Sementara dari sisi inflasi, Indonesia masih tercatat rendah sebesar 4%-5%. “Ini betul-betul prestasi, di mana Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau,” ujarnya.

Dari sisi transaksi berjalan neraca perdagangan, kinerja pada triwulan 3-2012 terjadi surplus US$800 juta setelah terjadi defisit pada empat triwulan sebelumnya. Adapun transaksi perdagangan triwulan 3-2012 mencapai US$7,7 miliar atau 2,2% PDB (Produk Domestik Bruto), turun dibanding triwulan 2-2012 sebesar 3,5% PDB. “Ini masih dalam batas aman,” tuturnya.

Menkeu optimistis nilai transaksi berjalan neraca perdagangan masih berada di bawah 3% PDB di akhir 2012. “Jadi dengan fundamental ekonomi yang dimiliki Indonesia saat ini dan berbagai bekal pencapaian ekonomi yang ada, sejatinya menjadi pendukung yang baik bagi peningkatan investasi di tahun 2013 mendatang,” tambahnya.

Menkeu menambahkan, performa ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir relatif lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. “Mari kita kita simak beberapa fakta yang ada. Defisit transaksi berjalan kita tetap mengalami surplus dan pertumbuhan PDB yang juga tinggi. Kinerja transaksi berjalan mengalami perbaikan dengan surplus 800 juta dollar AS,” ucap Menkeu.

Begitu pula dengan kondisi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang masih dalam posisi surplus 1,63 miliar dollar AS. “Ini artinya kondisi kita masih defisit di bawah tiga persen dari PDB. Dan kita masih dalam batas aman,” tegasnya.

Kombinasi makro ekonomi yang stabil dan fiskal yang sehat tersebut menjadi faktor utama peningkatan peringkat utang Indonesia menjadi invesment grade, sambungnya meyakinkan. (endy – [email protected])