Berita

Industri Dalam Negeri Cuekin Riset Teknologi


JAKARTA, alumniITS – Lembaga Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Pappitek) LIPI menilai adopsi hasil riset teknologi dalam negeri pada sektor industri masih sangat rendah.  Pemerintah seharusnya mulai menyadari pentingnya keterlibatan iptek dalam pengembangan industri nasional.

KOndisi karena tidak adanya integrasi antara strategi industri  dan strategi Iptek ditengarai menjadi salah satu masalah yang memperbesar jurang tersebut, papar peneliti Pappitek LIPI Dudi Hidayat di Jakarta, seperti dilansir BI.com, Selasa (29/1).

Hingga saat ini, lanjut dia, dua sektor tersebut seakan tidak pernah berjalan beriringan. Padahal integrasi bisa menjadi kunci pesatnya pertumbuhan industri seperti yang dialami oleh Korea Selatan.

“Dalam penelitian kualitatif yang pernah kami lakukan, industri nasional memang lebih banyak mengadopsi teknologi dari luar dan belum memanfaatkan riset dan pengembangan yang dilakukan oleh lembaga peneliti dan universitas,” jelasnya.

Selain program industri yang tidak sejalan dengan pengembangan penelitian, anggaran belanja untuk penelitian di Indonesia juga masih sangat rendah, sambungnya.

Dudi mencatat pada 2010 lalu, total realisasi pengeluaran riset hanya sebesar 0,08% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Idealnya, belanja riset bisa dianggarkan sebesar 1% dari total PBD.

“Di Korea Selatan porsi belanja untuk riset bisa lebih tinggi dari itu, yaitu mencapai 3% dari PDB, hal ini menunjukan keseriusan mereka untuk mengembangkan industrinya,” tandasnya.  ([email protected])