Berita

2 Maret 2018 IKA ITS Gelar FGD untuk Cari Terobosan Akselerasi Pembangunan Ekonomi Maritim

Sebagai wujud kepedulian dan kontribuasi dalam membangun negeri, IKA ITS kembali gelar diskusi publik untuk mencari terobosan guna tingkatkan daya saing perekonomian Indonesia sebagai negara maritim menuju Indonesia sebagai poros maritime dunia.

Acara FGD akan dilaksanakan pada hari Jum’at, 2 Maret 2018 mulai jam 09.00 sd 16.00 dengan keynote speech Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan sesi diskusi panel yang akan diisi oleh pengusaha, parktisi, peneliti, perguruan tinggi dan lainnya. Acara FGD ini mengambil thema “ Meningkatkan Konektivitas, Rantai Pasok dan Daya Saing Nasional Menuju Indonesia Poros Maritim Dunia”.

Acara ini akan dihadiri oleh berbagai peserta yang berasal dari instansi Pemerintah, Perusahaan, Perguruan Tinggi, Prosefional di bidang Maritim, dan masyarakat umum. Mengingat keterbatasan tempat, bagi peserta “Non Undangan” atau berasal dari masyarakat umum agar mendaftar secara online dan melakukan konfirmasi kepada panitia.

Pembangunan ekonomi Indonesia yang bertumpu pada ekonomi maritime, sejak dicanangkan begitu Presiden Jokowi terpilih tahun 2014 masih belum mencapai target yang diharapkan. Sektor Maritim yang menjadi tumpuan bergerak lambat meskipun disana sini terlihat ada kemajuan. Semisal biaya logistik yang baru turun 2 persen dari 26 persen menjadi 24 persen sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI), Anwar Satta yang dikutip oleh salah satu media online di akhir tahun 2016. Pada tahun 2016 peringkat daya saing logistik yang dirilis Bank Dunia memberikan penilaian peringkat Indonesia turun 10 peringkat dari posisi 53 dengan skor 3,08 menjadi peringkat 63 dengan skor 2,98.

Besarnya anggaran infrastruktur untuk memperlancar konektivitas perekonomian yang digelontorkan Pemerintah, membuat berbagai kalangan optimis dan mampu meningkatkan daya saing pelaku jasa logistic. LPI didasarkan pada enam aspek yaitu, efisiensi customs & border management clearance, kualitas infrastruktur perdagangan dan transportasi, kemudahan pengaturan pengiriman internasional, kompetensi dan kualitas jasa logistik, kemampuan melakukan tracking & tracing, dan frekuensi pengiriman tepat waktu.

Melalui Paket Kebijakan Ekonomi (Pakem) Jilid 15. Fokus dari Pakem tersebut adalah upaya Pemerintah untuk perbaikan sistem logistik dan tujuan akhir implementasinya untuk meningkatkan daya saing logistik Indonesia. Aktivitas utama logistik yang mencakup transportasi dan pergudangan, memerlukan infrastruktur pelabuhan udara (airport), pelabuhan laut (seaport), jalan raya (road), jalan kereta api (railway), dan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).

Pakem jilid ke-15 juga diharapkan dapat meningkatkan kemudahan berusaha dan pengurangan beban biaya bagi usaha penyedia jasa logistik nasional. Hal tersebut dilakukan melalui upaya: (i) pengurangan biaya operasional jasa transportasi; (ii) menghilangkan persyaratan perizinan angkutan barang; (iii) meringankan biaya investasi usaha kepelabuhanan; (iv) standarisasi dokumen arus barang dalam negeri; (v) pengembangan pusat distribusi regional; (vi) kemudahan pengadaan kapal tertentu; dan (vii) mekanisme pengembalian biaya jaminan peti kemas.

Melihat sudah banyak paket kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah, namun biaya logistik masih tinggi menjadi dasar Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITS (PP IKA ITS) untuk mengadakan FGD.

Pada sesi Materi I, dengan sub thema “Meningkatkan Infrastruktur Transportasi Untuk Menciptakan Efisiensi Logisik Dalam  Rangka Mendukung Industri Maritim di Daerah” dengan narasumber Agus H. Purnomo (Dirjen Hubla Kementerian Perhubungan), Raja Oloan Saut Guring (Akademisi), Yukki Nugrahawan (Ketua Umum ALFI) dan Farid B. (CEO CMA CGM Shipping Line).

Sedangkan pada sesi Materi II, dengan sub thema “Implementasi Kebijakan Ekonomi Maritim untuk Penguatan Sistem Logistik dan Sustainabilitas Produksi Perikanan”, akan menghadirkan pembicara : Rifky E Hardijanto (Sekjen Kementerian Perikanan dan Kelautan), Daniel M. Rosyid (Akademisi), Eddy K. Logam  (Ketua Umum IPERINDO).

Pada sesi III, sebelum diskusi panel akan didahului oleh stadium general oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dengan materi “Pembangunan Infrastruktur Energi Untuk Mendukung Pengembangan Industri Maritim Pada Daerah Komoditas Strategis dan Pulau-Pulau Terpencil”, dilanjutkan Diskusi Panel dengan narasumber : Satya W. Yudha (Wakil Ketua Komisi VII DPR RI), Erwandi (BPPT) dan Irnanda Laksanawan (Dewan Riset Nasional).

Acara FGD ini juga menjadi salah satu referensi pada Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) IKA ITS yang akan digelar pada Jum’at malam dan Sabtu, 3 Maret 2018.

Acara ini terbuka untuk umum dan bebas biaya. Bagi yang berminat dapat menghubungi panitia :

  • Nyoman : 0857 3090 7170
  • Hita : 0812 9485 5273

Registrasi melalui : http://bit.ly/FGDIKAITS2018