Berita

Waspadai Produk Kecantikan Dipasarkan Via Internet

JAKARTA, alumniITS.com  – Konsumen yang gemar membeli produk kecantikan dan perawatan kulit yang dijual secara online atau melalui internet, sebaiknya lebih waspada.

“Saat ini, saya banyak menaruh perhatian pada produk perawatan yang dijual melalui toko online (online shop), yang memberikan solusi instan, namun ternyata berbahaya,” ujar dokter spesialis kulit dan kelamin Gloria Novelita.

Produk kecantikan dan perawatan kulit yang dimaksud Gloria adalah jenis pemutih kulit serta penghilang jerawat, yang diduga mengandung aneka senyawa yang dapat membahayakan kesehatan penggunanya. Sebut saja, senyawa seperti merkuri, hidroquinon, serta asam retinoat dengan dosis tinggi, yang menurut Gloria, banyak digunakan oleh produsen obat untuk memberikan hasil yang cepat dan memuaskan.

Sebagian besar produk kecantikan dan perawatan kulit tersebut diduga tidak mendapatkan surat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Kementerian Kesehatan karena dianggap mengandung zat berbahaya.

“Memang benar, usai menggunakan obat-obat tersebut, kulit menjadi lebih cerah dan bebas jerawat dalam waktu singkat. Namun, dampak selanjutnya bisa membahayakan,” kata Gloria seperti dilansir laman antara, Jumat (5/7).

Untuk penggunaan kosmetik atau produk perawatan yang mengandung hidroquinon dalam jangka waktu tertentu, dikhawatirkan dapat menyebabkan okromasi kulit–wajah berwarna biru keabu-abuan, dan seolah-ada pasir di bawah kulitnya.

“Okromasi itu adalah deposit pigmen, tapi bukan pigmen melamin seperti biasa, namun intensitasnya hampir permanen sehingga sulit sekali untuk diobati,” ujar Gloria.

Sementara itu, kandungan merkuri pada kosmetik dan produk perawatan ditakutkan akan membawa bahaya sistemik pada tubuh.

“Tahu sendiri kan, merkuri itu bisa mengganggu ginjal dan merusak sistem saraf sehingga efek sistemiknyalah yang kita takutkan,” kata Gloria.

Gloria juga mengimbau agar konsumen menaruh curiga bila ada obat atau perawatan kulit yang menawarkan solusi kulit secara instan hanya dalam tujuh atau delapan hari. Karena, pada kenyataannya obat yang baik harus bisa meregulasi kulit terlebih dahulu.

“Itu ada waktunya yaitu sekitar tiga kali siklus kulit. Satu kali siklus kulit itu sekitar 28 sampai 30 hari, jadi bertahap,” Gloria menjelaskan.

Perbaikan kondisi kulit dalam kurun waktu satu bulan dikatakan Gloria sudah tergolong wajar. Namun, bila dalam waktu kurang dari sebulan obat sudah menunjukkan hasil optimal, patut dicurigai.

Lebih lanjut, Gloria menjelaskan, berdasarkan observasi yang dia lakukan, ciri-ciri produk perawatan kulit yang mengandung senyawa berbahaya memiliki bau khas, serta warnanya seragam.

“Pada krim pemutih itu terbagi jadi krim pagi dan krim malam. Kalau krim pagi warnanya kekuningan, sementara untuk malam warnanya putih mutiara,” Gloria memaparkan.

Sebaliknya, umumnya, obat yang diberikan oleh dokter kulit dan kecantikan berwarna putih untuk krim siang dan kekuningan untuk krim malam. Krim siang berwarna putih karena mengandung ekstrak vitamin A, kata Gloria. (endy)