Berita

Transportasi Berbasis Rel Belum Dikembangkan secara Optimal

JAKARTA, alumniITS:
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia wilayah Jakarta, Tri Cahyono, mengatakan pembangunan jalan tol tidak akan mampu meningkatkan mobilitas orang dan barang, khususnya di Ibu Kota, tanpa pola integritas yang mumpuni. Berbeda dengan moda transportasi berbasis rel. Misalnya kereta api, mampu memobilisasi orang dan barang tanpa perlu ikut memindahkan kendaraannya.

“Kereta api juga mampu mengangkut orang dan barang sekaligus dalam jumlah besar tanpa perlu menambah pertumbuhan kendaraan bermotor. Sebab, angkutan tersebut sudah terprogram memiliki jumlah moda transportasi tetap dan dengan waktu angkutan yang terorganisasi. Sayangnya transportasi berbasis rel belum dikembangkan secara optimal,” papar Tri Cahyono di Jakarta, Senin (12/11).

Pembangunan tol memberikan efek samping lain berupa penambahan volume kendaraan bermotor. Sebab, biasanya ikut mendorong masyarakat menggunakan kendaraan pribadi ketimbang kendaraan umum. Jalan tol memang mampu memperlancar arus perpindahan orang dan barang. Namun jangan lupa, penambahan jalan tol juga mendorong pertumbuhan volume kendaraan bermotor, paparnya.

Dicontohkan, pembangunan jalan tol di DKI Jakarta. Seiring pembangunan ruas tol dalam kota, bukan kelancaran arus lalu lintas yang didapat, malah kemacetan yang semakin banyak akibat volume kendaraan juga semakin bertambah. Hal tersebut disebabkan jalan tol memiliki konsep perpindahan orang dan barang sekaligus kendaraan yang ditumpanginya.

Diakuinya, pembangunan jalan tol memang dibutuhkan demi mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara-negara tetangga dalam hal panjang ruas tol. Terlebih lagi, memang ada kondisi ketika jalan tol tidak dapat digantikan dengan jalan rel. Misalnya fleksibilitas jalan tol dan kemampuan jalan tol untuk menumbuhkan perekonomian daerah yang dilewati jalan tol.

“Solusinya ya jangan terlalu banyak tol dalam kota di Jakarta. Pemerintah harus mulai mengintegrasikan moda transportasi darat, baik jalan tol, jalan rel, maupun jalan arteri agar mobilitas orang dan barang semakin meningkat.” tandasnya.

Ketiga moda angkutan darat itu harus dapat berjalan dengan selaras satu sama lain. Dengan demikian, bisa saling mendukung dan kemacetan dapat dihindari, harapnya. (endy – [email protected])