Berita

Omzet Perajin Batik Melonjak 300 Persen

JAKARTA, alumniITS:
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan omzet para perajin batik di Indonesia meningkat hingga 300% setelah kerajinan tradisional itu ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh Unesco pada tahun 2009.

“Batik kini sudah menjadi salah satu warisan budaya dunia. Kondisi itu mendorong omset batik naik menjadi 300 persen dan mencapai Rp1 triliun. Begitu juga dengan serapan tenaga kerja dalam menggeluti bidang batik jumlahnya terus meningkat,” kata Wiendu di Jakarta, seperti dilansir antara.com, Rabu (21/11)

Ia mengatakan budaya adalah pilar untuk mensejahterakan. Industri budaya bukan fabrikasi atau replika-relika. Tapi di dalam produksi itu ada perencanaan. “Ada riset, planning, dan konservasi, promosi. Saat ini Indonesia sudah memasuki era industri budaya”.

Wiendu mengatakan pihaknya tidak akan berhenti mengaungkan batik, baik di dalam maupun di luar negeri. Karena batik akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat perajin batik.

Dia mencontohkan di Imogiri (Yogyakarta), sebagian besar pengrajin batik di sana adalah wanita. “Kalau diseriusi membatik akan meningkatkan mata pencarian mereka. Artinya, tradisi-tradisi setempat bisa menghidupi keseharian”.

Kalau akar budaya kuat, maka tidak akan terpengaruh krisis global. Ekspresi budaya sudah diakui dunia sebagai kekuatan, Indonesia “global home of batik”, kata Wiendu.

Lebih lanjut dikatakannya sebagai salah satu langkah untuk menjaga proses regenerasi warisan seni batik tersebut, maka melalui penyelenggaraan Lomba Cipta Seni Batik Nusantara 2012 ini Kemdikbud sebagai pihak penggagas telah bertekad untuk mendorong terciptanya lebih banyak lagi karya cipta seni batik yang berkualitas.

Rangkaian ajang ini telah dibuka dengan sosialisasi ke Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) di 33 provinsi. Selain itu dilakukan sosialisasi tetap muka di daerah yang menjadi sentra pengrajin batik, yaitu Pekalongan, Yogyakarta, Surabaya, Cirebon, Lasem dan Jakarta sendiri.

Penilaian atas karya cipta dalam lomba ini akan didasarkan pada kriteria yakni, kesesuaian tema, teknik membatik, komposisi desain, harmonisasi dan kreativitas.

Katagori lomba dibagi dalam dua bagian, yaitu Lomba Cipta Seni Batik untuk fashion dan Lomba Cipta Batik untuk interior (house hold). Dengan tim juri Pelestari dan Pemerhati batik, Akademisi, Budayawan dan Desainer. Seleksi awal akan dilaksanakan pada tanggal 21 -22 November 2012, untuk menentukan 10 nominator.

Para nomiator akan dipanggil ke Jakarta untuk menjalani proses penilaian akhir menentukan juara 1, 2 dan 3 dan juara harapan 1 dan 2 pada tanggal 26-29 November 2012. Selain itu, para nominator akan mendapatkan pelatihan teknik pewarnaan batik melalui workshop yang diselenggarakan pada 27 November 2012. (endy – [email protected])