Berita

Melonjak Impor Singkong ke Indonesia


JAKARTA, alumniITS:
Pemerintah diingatkan untuk memberi perhatian serius terhadap impor singkong yang meningkat akhir-akhir ini. Padahal, tidak ada alasan yang bisa membenarkan impor singkong.

“Negara kita subur, masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan dengan optimal. Singkong bisa tumbuh dengan mudah sehingga tidak ada alasan untuk diimpor,” ujar anggota Komisi VI DPR RI Refrizal di Jakarta, Rabu (12/12).

Jika dicermati data Badan Pusat Statistik (BPS), sebenarnya impor singkong (ubi kayu) yang masuk kategori tanaman pangan sudah dilakukan sejak lama oleh Indonesia dalam jumlah relatif kecil. Ia mencontohkan pada 2011 sebesar 24 ribu ton yang diimpor dari China, Vietnam, dan Itali.

Akan tetapi, lanjut dia, pada 2012 pengusaha mulai melakukan impor singkong untuk kebutuhan bahan baku industri tepung dan pembuatan bioetanol. Menyikapi hal tersebut, dia menjelaskan, industri mestinya menjadi katalisator dalam pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat.

“Jika ada kepastian demand dari industri untuk hasil panen mereka, saya kira petani akan mengoptimalkan produksi mereka,” tambahnya.

Refrizal juga menegaskan, pemerintah harus mampu menjamin kepastian harga singkong sehingga petani tidak enggan mananam ubi kayu di lahannya. “Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Pertanian harus bersinergi soal impor singkong. Saya meminta agar izin impor singkong untuk ditinjau kembali sembari mengoptimalkan produksi dalam negeri,” ujar Refrizal.

Ia juga menambahkan, lemahnya koordinasi serta tidak tegasnya pemerintah dalam mengatur dan mengawasi produk dalam negeri seperti singkong mendorong importir dengan mudah memasukan komoditas luar negeri untuk memenuhi permintaan domestik. (endy – [email protected])