Fokus

Liputan Silaturahmi Alumni ITS 2011

PP IKA ITS mengadakan silaturahmi alumni ITS di Gedung Medco Energi Internasional, 4 Maret 2011 Jakarta. Silaturahmi ini dihadiri oleh lebih dari 100 alumni ITS yang umumnya senior dan menghasilkan kesepahaman yang sangat strategis.

Menjelang pelaksanaan kegiatan-kegiatan IKA ITS yang sedang proses untuk pelaksanaan, PP IKA ITS mengadakan kegiatan silaturahmi terbatas alumni ITS yang dihadiri oleh tokoh-tokoh alumni ITS antara lain Cak Irnanda Laksanawan, Cak Dwi Soejtipto, Cak Djoko Eko, Cak Lukman Mahfoedz, Cak Kristiono, Cak M. Najib, Prof. Dr. Triyogi Yuwono, Prof. Dr. Eko Budi Djatmiko, Cak Agus Rahardjo, Cak Firmansjah, Cak Sunaryo Suhadi, Cak Suparni, Cak Faqih Zuhdi, Cak Rudi Purwondo dan masih banyak lagi. Beberapa alumni muda ITS juga turut berpartisipasi seperti Cak Yanuar dan Cak Ferry yang datang dari Bandung, Ning Renny khusus datang dari Surabaya, Ning Iim, Ning Diana, Cak Suwardi, Cak Johannes, Cak Errika dan lainnya.

Pertemuan ini membahas antara lain adalah rencana pengadaan sekretariat IKA ITS yang diperuntukan untuk kegiatan IKA ITS dan rumah singgah bagi mahasiswa atau alumni ITS yang karena kesulitan tempat tinggal bisa menginap/singgah di sekretariat IKA ITS. Beberapa ide yang muncul adalah IKA ITS membeli rumah di Jl. Ahmad Yani Jakarta Timur atau membangun gedung dengan pola investasi dan dijual seperti konsep yang dipaparkan oleh Cak Musyanif (melalui Cak Hasan Ma'ruf) berupa membangun gedung ditanah seluas 5.000 m2 dengan gedung seluas 20.000 m2 dimana 2 lantai untuk IKA ITS dan ITS selebihnya di jual strata title.

Hal-hal lain yang dibahas adalah mengenai kegiatan IKA ITS dan beberapa isu nasional yang perlu kontribusi/bantuan yang diawali oleh Cak Najib.

Cak Bukhori memaparkan perlunya pembangunan SDM bagi alumni ITS. Materi-materi yang bagus di Lemhanas dapat dimodifikasi untuk diberikan ke mahasiswa ITS dalam waktu 1 minggu saja sehingga mindsetnya tidak hanya mencari pekerjaan saja. Yang kompak-kompak adalah alumni ITS yang sejak mahasiswa ikut dalam proyek bersama seperti mobil surya, roket dll. Ini akan menimbulkan perasaan senasib. Ini harus dibangun ITS uber allesnya.

Sedangkan Cak Kristiono menekankan kegiatan yang down to earth menyentuh kegiatan riil di lapangan dan saat ini beberapa alumni ITS 2 tahun lalu membentuk lembaga koperasi TENOV yang saat ini sudah memiliki 2 BMT dan fokus pada kegiatan ke tingkat kaum marginal (petani, peternak dll). Saat ini koperasi TENOV sudah memiliki asset senilai Rp 2,5 milyar, memiliki 15 pegawai dan memiliki standar/model bisnis untuk koperasi dan bisa dikembangkan didaerah lainnya.

Cak Irnanda menyatakan bahwa kedepan kita harus membumi dan saya akan bergabung dalam TENOV Bakti Nusantara, di lingkungan BUMN seperti Pertamina dana CSR sebesar Rp 300 milyar, PT Telkom sebesar Rp 250 milyar dan lainnya ada hampir Rp 1 trilyun dana CSR di bidang deputi saya. Dana CSR ini diakses oleh siapapun dan darimanapun asalkan memenuhi kriteria yang ada dan program tersebut akuntable, bermanfaat dan benar. Silaturahmi merupakan hal yang lebih dari segalanya. Kedatangan calon rektor terpilih Pak Prof. Dr. Triyogi merupakan wujud kepedulian dari Rektor ITS kepada kita semua. Program Presiden membumi ke rakyat, energy, infrastruktur dan dalam 5 tahun kedepan lebih dari Rp 1.000 trilyun pekerjaan, dan harusnya ITS bisa mendapatkannya. Saya mengikuti sejak alumni ITS dipimpin Cak Kristiono dan Cak Dwi konsolidasi alumni ITS sangat luar biasa, urusan Menteri adalah nasib/garis tangan tapi kontribusi yang sudah diberikan sungguh luar biasa.

Pak Prof. Dr. Triyogi, menyampaikan saya ingin menanggapi beberapa hal termasuk masukan ke IKA ITS. Apa yang disampaikan oleh Pak Najib dan Pak Tjuk sangat dibutuhkan. Tapi polemik Pilrek bagaimanapun telah mengganggu persahabatan kita. Mudah-mudahan segera berakhir dan dapat mulai untuk membangun ITS lebih baik lagi dimasa mendatang. Jika dahulu keguyuban alumni ITS terbuat dengan baik, namun saat ini agak susah karena konsepnya tiap kelas hanya 40 mahasiswa dan kantin ITS hanya mampu menampung 5.000 mahasiswa sedangkan jumlah mahasiswa mencapai 17.000 sehingga ada kantin disetiap jurusan. Ini tentu menjadi ancaman bagi kaderisasi IKA ITS dimasa mendatang, karena kekompakan dan kerjasama belum terjalin dengan baik sejak mahasiswa. Untuk CSR, Insya Allah ITS sebagai salah satu kontribusi kepada bangsa Indonesia. Terkait garis tangan, saya cerita joke suatu kisah santri ingin naik haji dan menemui kyainya, pesan kyainya supaya membaca surat yasin 100 kali. Setahun berikutnya santri datang ke kyai dan diminta membaca surat arrahman 100 kali. Setahun berikutnya datang lagi dan diminta membaca surat al waqiyah 100 kali belum naik haji juga, akhirnya diminta menjual surat tanah.

Penutup dari Ketua Umum IKA ITS, bahwa konon ITS akan survive jika ada sesuatu yang bergejola sebagai trigger/dorongan lebih baik lagi. Jika saat ini kegiatan IKA ITS belum kedengaran karena sedang membangun infrastruktur, sehingga memudahkan gerak rekan-rekan dimasa mendatang. Kita saat ini fokus pada pengembangan organisasi yaitu pengembangan wilayah yang saat ini sudah ada 14 provinsi, untuk kepengurusan dibeberapa bidang sudah bergerak dan melibatkan beberapa alumni meskipun belum semua bidang bergerak dengan baik, telah memiliki dana abadi dan beasiswa sudah berjalan dengan baik. Untuk media komunikasi, perlu peningkatan forum diskusi. Selain website www.alumniits.com, sudah ada situs komunitas alumni ITS sekaligus database www.facealumni.com yang fitur forum sudah ada dan bisa dimanfaatkan dengan adanya pakar/moderator dibidang tersebut.