Berita

KESULITAN DIJADIKANNYA TANTANGAN

Siang itu seperti sesuai perjanjian kami sudah datang sepuluh menit sebelum waktunya. Tetapi selain kami, ternyata ada sekelompok tamu lain yang sudah menunggu Harsusanto juga. Jadi jadwal obrolan ringan kami menjadi tertunda selama hamper satu jam. Kantor agak suram karena lampu diruangan tamu sengaja tidak dinyalakan, mungkin karena silau atau penghematan?

 

Itulah kondisi kantor cabang Jakarta PT PAL Indonesia (Persero) yang berlokasi dijalan Tanah Abang II no 27 saat ini. PT yang semula bernama Penataran Angkatan Laut Indonesia itu kini bernama resmi PAL Indonesia (Persero) tanpa kepanjangan apa pun. Direktur Utama yang baru dipilih emapat bulan yang lalu adalah seorang alumnus ITS, Ir. H. Harsusanto Soenarwa,MM.
Apakah kantor cabang ini menggambarkan kondisi PT PAL Indonesia (Persero) yang agak suram secara keseluruhan? Semoga saja tidak . Dan mengapa Harsusanto mau menjadi Direktur Utama padahal sudah tahu perusahaan yang baru dipimpinnya sejak tanggal 15 November 2007 lalu sedang collapse? Selain karena cintanya kepada bangsa dan tanah airnya yang sedang dalam kondisi carut marut, ternyata Har mempunyai satu sifat yang unik diketahui oleh pimpinannya yaitu, Kesulitan tidak dilihatnya sebagai masalah tetapi dijadikannya sebuah tanatangan yang harus dihadapi.
Terbukti ketika dia memimpin dan membebani PT Barata Indonesia sebuah perusahaan yg bergerak di bidang konstruksi, juga sebagi Direktur Utama yang dijabatnya mulai 19 Oktober 2001 sampai dengan 19 desembar 2007, dia berhasil dengan dengan misinya dan menyelamatkan kelangsungan hidup perusahaan itu yg sewaktu ditinggalkannya, persusahaan sudah mulai memetik laba yang cukup besar. Jadi sebelum dia selesai dengan PT. Barata Indonesia , dia sudah dikaryakan untuk membebani juga PT PAL Indonesia (Persero) – Sebuah BUMN yang berusaha di bidang membuat dan memperbaiki kapal-laut. Kantor Pusat PT PAL Indonesia (Persero) sendiri adalah di Ujung Surabaya.

 

Siapa Harsusanato sebenarnya?
Har dilahirkan disurabaya pada tanggal 7 Februari 1955 dari pasangan Raden Roro (gelar kebangsawanan) soewarni dan raden Soenarwan sebagi anak ke 4 dari 5 bersaudara. Kedua pasangan orangtuanya ini masih sehat dan tinggal di kota dingin – Malang Jawa Timur. Sulung mereka adalah Ir. Hardiani 59 Tahun kini tinggal di Surabaya, yang kedua dr. Hardiono 57 tahun adalah spesialis anestesi juga di Surabaya , ketiga Dra. Sulistiani 55 tahun mengajar bahasa inggris di Malang. Adiknya DR. Ir. Hardianto 48 tahun lulusan IPB bekerja di Departemen Pertanian – Pasar minggu Jakarta Selatan.
Menikah dengan Hj.Khairiah mereka dikaruaniai 3 orang anak. Si sulung seorang insinyur dari Universitas Trisakti mereka namai khairangga Abhirupa Msc yang Strata 2nya diperoleh di Malaysia kelahiran 1982. Yang kedua Ir. Khairanggi Laksita Wengi kelahiran 1983 jeboaln ITB dan sibungsu yang “na komer the” Khairisan Noor Adhiatmoko baru kelas I di SMPN 227 kelahiran 1995. Si bungsu yang tidak boleh di sentuh karena semua sayang padanya.
Har yang kini menjadi Dirut PT PAL Indonesia ini terpaksa untuk sementara punya dua rumah tinggal. Satu rumah tinggal. Satu rumah dinas di jalan Darmo – Surabaya sedang satu lainnya ada di jalan Rambutan VI no.10 Pejaten Barat Pasar minggu Jakarta Selatan. Masih ada satu lagi lahannya yang sekarang dipakai sebagai kantor oleh PT. Wahana Bhakti Insani dimana pernah juga dipakai senagai kantor ITS yaitu di jalan Panjaetan Raya 40A Pasarminggu Jakarta Selatan dimana tim penerbitan Direktori Bisnis ITS ini sekarang bertempat.
Har yang pernah dan satu-satunya di antara rekan seperjuangannya yang tidak lulus tes masuk ITB sehingga terdampar di ITS jurusan teknik Elektro arus lemah, kemudian kembali untuk mengalahkan ITB dengan cara lulus sebagai strata 2 (Magister management bidang keuangan dan perbankan) di institute yang pernah tidak meluluskannya itu pada tahun 2001.
Selain di ITB , ternyata Har juga mencoba masuk ke fakultas Ekonomi di Universitas Airlangga dan diterima. Terpengaruhi Teman-teman lainnya , Har pada akhirnya memilih jurusan Teknik Elektro yang saat itu sangat Populer melebihi jurusan lainnya, juga larangan ibunya yang tidak mengizinkannya kuliah jauh-jauh; makapada tahun 1974 (TE-14) dia resmi menjadi mahasiswa ITS. Ini berlangsung sampai tahun 1979 di saat mana dia pernah menjadi anggota Senat Mahasiswa 1978-1979.
Agar lebih “bergaul “ dia bergabung di Teknik Elektro dan sering juga ngamen dalam kesempatan tertentu sebagai pemegang bas gitar. Kegemaran bermusik berlangsung hingga saat ini dimana Har menjadi pemilik salah satu studio rekaman dan juga sebuah band “anak-anak muda”.
Har yang pada awalnya sejak Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas bersekolah di sekolah katolik favorit di Malang, setelah lulus dari ITS banyak mengikuti training dan pelatihan di seantero Negara di bidang “aviation electronics”, juga penataran tentang landasan & falsafah keselamatan dan kesehatan keraja , penataran elektronik lainnya baik teknik maupun manajemen serta marketing.
Yang berkesan baginya adalah sewaktu dia mengikuti training di pinasthika Sasura di bandung yang diselenggarakan oleh IPTN, yang diberi nama “Training Peningkatan Karya Prestatif”. Ditempat itu para peserta diberi pengarahan oleh seorang pakar bernama Johny Sardjanto untuk mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Serta merubah diri dari dalam dengan cara mengendalikan emosi dengan merubah the way of thinking peserta.
Dalam berkarya Har tidak pernah melalaikan tugas dan kewajibannya dan itu mengakibatkan dia mendapat “ganjaran” berupa tanda jasa / penghargaan dari berbagai instansi. Selain penghargaan dari berbagai instansi. Selain Penghargaan Kesetiaan 10 dan 15 Tingkat Devisi Fixed Wing versi IPTN. Har juga memperoleh Satya Lancana Pembangunan RI pada Agustus 1997 dari Pemerintah Republik Indonesia dan menjadi CEO BUMN 2004 terbaik bidang “Trun Around Management”.

Kini dia dipercaya mengelola PT PAL Indonesia yang sedang diambang kehancuran. Berbeda dengan waktu lalu, PT PAL Indonesia harus melewati masa krisisnya tanpa bantuan pemerintahan lagi dan bisa “survive” dalam karya dan misinya. Untuk itu menurut Har, dia akan mencoba berusaha mengambil langkah-langkah penting berikut ini.
1. Dari dalam Har, akan meningkatkan rasa kebersamaan dan kepercayaan dari level direksi sampai dengan level terbawah dengan menggunakan azas transparasi. Memberi harapan ke seluruh jajaran karyawan bahwa kalau semua orang dalam perusahaan ikut serta dalam pencapaian target bersama pasti akan berhasil .Har akan turun kebawah (turba) untuk tahu kebutuhan dan kepentingan mereka secara rinci dan akan selalu diusahakan efesiensi dalam pelaksanaan tugas dan misi perusahaan.
2. Keluar, Har akan member pengertian kepada stakeholder bahwa PT PAL Indonesia masih ada. Dan agar mereka mau membentu PT PAL Indonesia untuk dapat bangkit kembali. Hal yang sama akan dilakukannya ter hadap pemerintahan dan pelanggan PAL.
Selama ini , telah terjadi kekurangan transparansi atau keterbukaan di anatara atasan dan
bawahan juga dengan pihak ketiga sehingga sering terjadi miss and lack of information. Hal tersebut mengakibatkan hubungan dengan pihak ketiga dan pada gilirannya terjadi banyak hutang. Selalu akan diusahakan jalan keluar sehingga hasil akhir adalah kemenangan bersama atau lebih dikenal dengan istilah win-win solution.

Soal budaya atau etos kerja yang mengutamakan kemitraan dan konkrit senbagai berikut

– Membangun kultur atau etos kerja mengutamakan komitmen dan mutu kerja –we value commitment
– Harus meningkatakan sense of crisis dan sense of belonging dari segenap karyawan akan kondisi PT PAL saat ini.
Menurutnya untuk kalangan BUMN sendiri terlalu banyak peraturan baru terutama tentang harus adanya audit baik dari dalam, luar maupun pihak ketiga sehingga menghambat kerja opersinil sehari-hari karena waktu mereka terserap banyak untuk melayani para auditor itu kini PT PAL Indonesia ( Persero) mempunyai 2400 karyawan organic dan 2000 perusahaan kontraktor.
Sibuk dengan pembenahan PT PAL Indonesia (Persero), ternyata tidak menghalangi Har untuk dapat aktif berkiprah di bidang ekonomi, social dan kemasyarakat terbukti dia kini adalah ketua TENOV sebuah lembaga kajian yang membuat kebijakan industry, energy, Telkom, kelautan dengan menshare-kannya ke masyarakat di dalam seminar yang diselenggarakannya baik pada peserta seminar dari ITS atau pihak lain yang membutuhkannya termasuk pemerintah.

Didalam hidup kesehariannya, Buya Hamka adalam tokoh panutannya karena sewaktu mengikuti ceramahnya, Har merasa sangat nyaman dengan sikap Buya yang tenang dan santun. Har kini menjadi orang yang tampak sangat halus, teliti, dan santun. Dalam kesulitan terutama di bidang pekerjaan kantor, Har akan berdialog dan berkonsultasi dengan para sahabatnya yang kebanyakan lelaki untuk memperoleh jalan keluar. Dalam kesulitan keluarga, isteri dan anak-anak sangat dapat dihandalkan.Selama kuliah, dia mengalami ada dosennya yang tidak komit dalam mengajar karena terlalu sering bolos walaupun bahan kuliah didapatkan sehingga tidak ada yang tertinggal tetapi ini sangat melelahkan mahasiswa . Ini banyak dialami sewaktu ada proyek listrikasi di Jawa Timur. Dia banyak menghemat di bidang keuangan waktu itu karena dia bisa tinggal di asrama mahasiswa sukolilo yang bisa menampung 100 mahasiswa. Disana tidak ada batasan listrik, makanan dekat dan ada pembantu asrama yang melakukan bersih-bersih ruanga Secara keseluruhan.
Harapannya kepada segenap civitas academica, mereka harus bangga bisa menjadi mahasiswa ITS dengan cara menyambut mereka dengan “ledakan keramahan” dan banner-banner yang bisa di pasang di beberapa temapat yang menyambut kedatangan mereka dengan antusias.
Ketidak percayaan diri sebagi alumni ITS mungkin mulai saat mereka tidak merasa diterima dengan baik sejak awal. Mahasiswa ITS juga sangat tidak peduli sama lain, sangat Individualistis.

Bagi generasi muda secara keseluruhan , diharapakan mereka bisa menjadi seorang yang idealis jadi tidak mudah disetir?dikendalikan oleh orang lain atau bahkan dipermainkan. Generasi mudaharus konsisten dank omit dengan tujuan dan kewajiban yang telah ditetapkan oleh mereka sendiri atau diberikan kepada mereka. They could be reliable and respectable.-bisa dipercaya dan oleh pimpinan dan diberi respek karena komit pada perjanjian mereka.
Menurut Har, Direktori Bisnis kalau hanya database saja tidak ada sistemnya tidak bayak fungsinya dalam kurun lima tahun ke depan sesudahnya. Diharapkan aka nada kit-kit tambahan yang untuk dapat mengakses :
– Calendar of evevnts
– On-line Access (mail-list)
Ditambahkannya pula agar data jangan terlalu jauh dibuat, lebih akurat kalau disusun hanya untuk 2 tahun keatas kebawah dari tahun yang sedang berjalan agar masih tetap ada kesinambungan ingatan. Kalau jejangnya lebih dari 5 tahun, Biasanya mereka sudah tidak peduli. Direktori Bisnis sebaiknya diproses secara profesionil oleh pihak swasta. Moga-moga harapan ini dapat diwujutkan dimasa mendatang.

 

Nama: HARSUSANTO SOENARWAN
Tempat/Tgl Lahir: surabaya,7 Februari 1955
Jabatan: Dirut.Utama PT PAL (Persero)
Pendidikan: S1 Elektro Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS)
Alamat Rumah: jalan Rambutan VI no.10 Pejaten Barat Pasar minggu Jakarta Selatan