Berita

BEKERJA SAMA UNTUK BEKERJA LEBIH BAIK – Lukman Mahfoedz

Lukman Mahfoedz dilahirkan di Surabaya pada tanggal 26 februari 1954 sebagai anak kedua dari 3 orang bersaudara dari pasangan bapak Ahmad Mahfud dan ibu Sofiah Bahalwan. Saudaranya yang lain adalah, Kakak perempuannya yang bernama Rumman, Berusia 55 tahun kini tinggal di Surabaya sebagai Isteri seorang dosen ITS ( Alm Ir. Farid Bakarman ). Adik bungsunya Sofyan kini bekerja di PT. Indosat Jakarta.

Lukman Mahfoedz saat ini adalah Presiden Direktur PT. MEDCO E&P Indonesia (Medco Exploration & Production Indonesia ). Beliau sering diundang menjadi nara sumber diberbagai kegiatan Migas di Indonesia.

Lukman yang memilih sendiri jurusan Teknik Mesin ITS sebagai mahasiswa angkatan M 16 – yakni dari tahun 1973 sampai dengan 1979. sejak duduk di SMP sebagai Lulusan terbaik ke II, berlanjut di SMAN III, dia tertarik kepada 2 bidang sipil Ilmu ( Sipil dan Mesin ). Dia pernah ingin masuk ke ITB di Bandung akan tetapi walaupun diterima, dia ingat bahwa dia tidak suka makan ikan, sedang di tempat Indekos teman dekatnya dia sering melihat orang Bandung melahap banyak Lauk Ikan ( waktu itu tahun 1970an ). Maka dengan keputusan mantap dia mengalirkan minatnya ke ITS, apalagi ITS memang dekat dengan rumahnya di Surabaya.

Kini Lukman tinggal bersama isterinya Leila Marufah, 52 tahun seorang Sarjana Muda dari IKIP Surabaya dan mereka dikarunia 3 orang anak. Yang pertama Sharif sekarang sudah bekerja di Bakrie Telkom, Raihan berkuliah semester 8 di ITB, sedang si Bungsu masih di SMP kelas I. Keluarga kecil ini tinggal di Kompleks Tanjung Mas Raya Blok VIII no. 16 – Tanjung Barat Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Selama Kuliah Lukman tidak terlalu aktif di kampus semisal Senat, Dema atau sejenisnya, tetapi dia aktif di Organisasi sosial Kemahasiswaan seperti HMI – Himpunan Mahasiswa Islam dan Perhimpunan Al-Irsad Al – Islamiyah, dengn fokus sosial dan Dakwah. Di Organisasi itu teman-teman sering kali memberi bimbingan belajar bagi para calon – calon ini melirik ITS sebagai tujuan kelanjutan bagi pendidikan tinggi mereka. Tokoh idolanya adalah Prof. Dr.. B.J.Habibie Dipl,Eng yang memang menurut pandangan Lukman visi B.J.Habibie “techno-economics”. Habibie menginginkan agar orang Indonesia tidak ketinggalan dengan luar negeri dalam bidang IPTEK – ilmu pengetahuan tentang Teknologi.

Dalam hal teknologi Perminyakan, sebaiknya dapat diusahakan untuk mengalih teknologikan semua pengetahuan dan keterampilan di bidang perminyakan dari tenaga asing yang saat ini masih bekerja di dunia perminyakan. Diperlukan usaha yang serius dari Pemerintah untuk mencapai hal ini dan mensupport Pendidikan Tinggi di Indonesia sehingga jumlah tenaga handal yang dihasilkan semakain banyak. Kita kagum demgan Prancis misalnya, walaupun Negara itu tidak mempunyai minyak, akan tetapi mempunyai pendidikan , research dan teknologi perminyakan yang sangat tekenal, disamping tentunya mempunyai perusahaan minyak no. 4 terbesar di dunia yabg beroprasi di banyak Negara. Mengenai kualitas tenaga perminyakan Indonesia, Lukman bangga banyak tenaga Indonesia yang saat ini diperebutkan oleh perusahaan besar dunia. Tidak ada masalah dengan Kualitas. MEDCO sendiri saat ini mempunyai puluhan insinyur Indonesia yang ditempatkan di daerah operasi di Oman. Libya dan lainnya.

Selain B.J. Habibie. Ayah kandungnya juga dikaguminya. Pada usianya yang ke 90, ayahnya masih bisa mengelola usahanya sendiri dan mempunyai daya ingat tentang angka yang sangat baik. Disiplin kerja keras dan jiwa pedagang Lukman diambilnya dari ayah tersebut. Sedang ketaatan dan kesalehannya berasal dari ibunya yang adalah seorang guru Madrasah. Mereka berdua dan keluarga kecilnya menjadi orang-orang yang sangat mengerti dan selalu memberi semangat dan dukungan kala Lukman mendapat cobaan atau masalah.

Menurut Lukman ada fenomena baru yang beredar dikalangan manajemen dalam pendidikan talet management. Menurut mereka, “leader” yang berhasil adalah leader yang mempunyai pengalaman di berbagai posisi”. Di kantornya terdahulu, VICO dan BP Indonesia, seseorang tidak boleh menduduki satu jabatan lebih dari 3 tahun. Tanggung jawab pengembangan seseorang berada di kedua belah pihak; bawahan dan atasan sama-sama mempunyai kewajiban untuk perkembangan diri. Walaupun harus sering pindah tempat jabatan, diharapkan untuk melakukan tugas yang sedang dihadapi, sebaik mungkin “do you best” dan “ Compliance at all assignment given to you”.

Pejalanan karir Lukman di mulainya dengan bergabung di Truba Jurong Engineering Gresik Jawa Timur dari 1980-1981 sebagai Insinyur lapangan. Berlanjut 1981-1983 dimana dia bekerja di DKT consortium di Balikpapan – Kaltim sebagai Insinyur dalam konstruksi pembangunan 33 kilang minyak dan gas bagi Bechtel Corp / Pertamina Refinery, dengan waktu yang tepat dan biaya yang sesuai rencana. Karyanya di VICO Indonesia di Jakarta sampai dengan 2001. Bermula dari Planning Engineering di Facilities Project Departement, Lukman perlahan meningkat di Operation dan menjadi Vice Presiden Humas Resourse & General Support. Vico merupakan perusahaan penghasilan gas terbesar di Indonesia pada waktu itu.

Pada 2001-2005 sejalan dengan pembelian BP terhadap VICO Indonesia, dia dipindahkan ke BP Indonesia, Dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice Presiden Tangguh LNG. Tangguh LNG di papua merupakanh perusahaan penghasil LNG yang ketiga di Indonesia setelah Badak dan Arun. Selama karirnya di BP. Lukman juga aktif menjadi mitra Pemerintah didalam menyusun Kebijakan perminyakan dan gas Bumi Nasional. Tim Yang di Bentuknya bersama 7 senior eksekutif perminyakan nasional lainnya. Biasa disebut “ Tim 8” sering memberi masukan pada pimpinan tertinggi Permerintah di bidang perminyakan dan gas bumi maupun instasi yang lain. Beberapa masukan mereka diterima dengan baik tetapi ada juga yang tidak diacuhkan.

Pada April 2005, dia bergabung di Medco E&P Indonesia salah satu anak perusahaan dari Medco Energi International sebagai Presiden Direktur yang di Jabatnya sampai kini.

Tentang ITS kenang dia, waktu itu ITS keadaannya masih sangat memperhatinkan. Peralatan, buku-buku, laboratorium, sangat tidak lengkap. Tetapi para dosen yang juga bekerja diluar untuk nafkah Sehari-hari mereka, patut diacungi jempol karena jarang mungkin. Dia mengucapkan banyak terima kasih pada staf pengajar Waktu itu yang menjadikannya orang berhasil saat ini.

Dia juga sangat menghargai usaha Prof.Dr.Ir. Mohammad Nuh, Rektor ITS waktu itu – yang kini menjadi salah satu Menteri di Kabinet Indonesia Bersatu Republik Indonesia yang mau datang ke kantornya dan juga banyak instasi yang lain untuk “ Menjual ITS” dan meminta tolong kepadanya agar mau dan bisa menampung lebih banyak lagi wisudawan baru ITS di perusahaan yang dia pimpin. Sepanjang ingatannya, ini baru Rektor Pertama ITS yang mau melakukan tindakan seperti itu.

Bagi para Mahasiswa, sebelum diwisuda hendaknya mereka mempersiapkan diri dengan ilmu dan pengetahuan di luar disiplin ilmu mereka di ITS sehingga cepat memperoleh pekerjaan nantinya. Ilmu tersebut misalnya dapat membuat surat lamaran dan Curriculum Vitae dengan baik, berkomunikasi dengan lancar dan penuh kepercayaan diri. Lebih baik lagi kalau sudah menguasai bahasa asing misalnya Inggris. Kalau perlu adakan kursus atau seminar di ITS untuk mereka di berbagai bidang diluar mata kuliah resmi. Undangan para alumni yang telah berhasil di luar untuk menjadi dosen tamu agar lulusan ITS lebih dipandang oleh perusahaan-perusahaan favorit.

Bidang perkapalan dimana ITS adalah salah satu atau satu-satunya Institut di Indonesia ini yang menyelami bidang ini, Dapat dijadikan primadona dimasa datang. Mengingat Indonesia adalah Negara Bahari. Entrepreneurship juga sangat dianjurkan dalam menghadapi Era Globalisasi yang sudah mendekat. Ciptakanlah lapangan pakerjaan kalau mampu. Jangan Hanya mencari lapangan pekerjaan. Kita Bantu Negara kita ini dengan cara” Membantu orang lain dan berusaha bekerja dengan baik”. Lebih banyak diperlukan “Sinergy”.

Lukman sudah lebih dari 27 tahun mengeluti bidang minyak dan gas. Dengan segala suka dukanya. Dia menghimbau kaum muda untuk mau mengikuti jejaknya, mendalami bidang perminyakan.. Jangan sampai hasil tambang kita yang sangat kaya dan berlimpah ini hanya akan dinikmati oleh Negara asing hanya karena generasi muda kita tidak mau “berkotor-kotor” dengan Lumpur minyak.

Lukman juga menyarankan agar ITS segera membuka Fakultas Perminyakan karena kebutuhan akan sarjana Perminyakan yang meningkat di waktu mendatang.