Berita

Inggris Berminat Tangani Kilang LNG Tangguh

JAKARTA, alumniITS:
Pemerintah Inggris berminat menangani  train 3 kilang LNG Tangguh di Papua, dan siap menggelontorkan dana sebesar Rp116 triliun atau US$12 miliar.

Investasi sebesar itu,  diberikan kepada pemerintah Indonesia setelah pihak Kementerian ESDM dan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) telah menyetujui Plan of Further Development (POFD), atau rencana pengembangan lanjutan untuk lapangan gas Tangguh di Papua pada tahun ini.

Persetujuan POFD tersebut diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Inggris, David Cameron setelah pertemuan bilateral oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di London, Inggris kemarin. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Chief Executive BP Group, Bob Dudley, dan BP Presiden Regional Asia Pasifik, William Lin.

“Kesepakatan senilai 7,5 miliar poundsterling adalah berita besar bagi BP, salah satu investor asing terbesar di IndonesiA. Ini adalah dorongan besar untuk perdagangan Inggris tumbuh dan investasi di pasar Indonesia yang sedang berkembang,” kata David Cameron dalam keterangan resmi yang dikeluarkan Kementerian ESDM di Jakarta, Jumat (02/11).

BP dan mitra proyek Tangguh saat ini akan mulai tender untuk Front End Engineering dan Design (FEED) jasa untuk pengembangan train 3 yang diusulkan. Proyek train 3 tersebut mencakup pula pembangunan fasilitas penerimaan gas di darat, dermaga, tangki penampungan LNG, dan tangki penyimpanan kondensat yang terletak di Teluk Bintuni, Kabupaten Papua Barat.

Train 3 ini nantinya akan menambah kapasitas produksi LNG Tangguh sebanyak 3,8 juta ton per tahun menjadi 11,4 juta ton per tahun.

Pemerintah Indonesia telah menyatakan akan mengalokasikan 40 produksi train ketiga LNG Tangguh atau sekitar 200 MMSCFD untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.  (endy – [email protected])