Berita

Indonesia Tuan Rumah APEC 2013

JAKARTA, alumniITS.com – Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Leader’s Week yang digelar di Bali, 1-8 Oktober 2013. APEC melibatkan kementerian ekonomi, anggota APEC Business Advisory Council (ABAC), dan seribu pelaku usaha di kawasan ekonomi Asia Pasifik.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energi dan Migas, Wishnu Wardhana, juga Ketua ABAC 2013 mengatakan, semua pimpinan pemerintahan dan pelaku usaha dari kawasan APEC akan menghadiri acara ini untuk menentukan hasil dari tahun APEC Indonesia.

Ajang ini merupakan kesempatan untuk menunjukkan potensi dan peluang-peluang bisnis dan investasi untuk negara-negara kawasan dan Indonesia khususnya.

“Kita telah merancang simposium khusus untuk Investasi di Indonesia, tak terkecuali forum UMKM (SME Summit) dalam rangkaian kegiatan APEC Leader’s Week tahun ini,” kata dia, di Jakarta, Jumat (17/5).

Dalam penyelenggaraan kali ini pihaknya mengharapkan agar suara dunia usaha bisa ikut berperan dalam menentukan rekomendasi ekonomi untuk kawasan Asia Pasifik. “Indonesia dengan perkembangannya yang baik tengah menjadi sorotan. Sekarang tinggal bagaimana dunia usaha nasional bisa ikut berperan dalam memanfaatkan momentum untuk lebih berkiprah di kawasan Asia Pasifik,” ujar dia. 

Arah kebijakan dalam APEC, lanjut Wishnu, memang ditentukan oleh pemerintah dengan perjanjian perdagangan formal yang telah dinegosiasikan. Hanya saja, fakta di lapangannya yang menentukan adalah kebutuhan bisnis untuk pertumbuhan ekonomi kawasan.

Diharapkan agar hasil rekomendasi dalam acuan integrasi ekonomi itu pada akhirnya bisa bermanfaat bagi negara-negara anggota APEC. “Harus jadi fokus perhatian utama APEC adalah bagaimana membangun daya saing, sustainabilitas, peningkatan skills sumber daya manusia dan bagaimana meminimalisirresiko serta tantangan-tantangan di tengah kondisi ekonomi global saat ini,” tambahnya.

Hal-hal yang harus menjadi fokus tersebut, tambah Wishnu, adalah permasalahan yang kompleks yang harus dihadapi negara-negara di Asia Pasifik, terutama negara-negara berkembang yang sebenarnya memiliki potensi besar untuk memperkuat ekonomi kawasan. 

Wishnu mengatakan, capaian yang diperoleh dengan penyelenggaraan tahun ini akan berbeda dengan apa yang dicapai pada penyelenggaraan sebelumnya di tahun 1994 di Bogor, dimana Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah.

“Ini babak kedua bagi Indonesia dalam penyelenggaraan APEC, dan capaiannya sangat berbeda karena isu ekonomi sekarang semakin kompleks. Kita harapkan suara dunia usaha bisa berperan sehingga bisa bermanfaat baik bagi pemerintah maupun ekonomi kawasan,” kata dia. ([email protected])