Berita

Indonesia Butuh Teknologi Kurangi Emisi Karbondioksida

JAKARTA, alumniITS:
Sekretaris Menteri Negara Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Indroyono Soesilo menilai emisi karbondioksida di Indonesia sudah taraf memperihatinkan. Karenanya, Indonesia mendesak negara-negara maju sebagai penyumbang emisi terbesar, untuk membuka akses bagi negara berkembang guna menikmati teknologi ramah lingkungan.

“Negara maju itu unggul di teknologi, termasuk green technology dan green economy. Tetapi kalau menggunakan hak patennya  yang sangat mahal, negara berkembang tidak akan mampu. Padahal, negara maju itu penyumbang emisi tertinggi, ini kan nggak adil,” kata  Indroyono Soesilo di Jakarta, Selasa (30/10).

Sekitar 60 persen dari karbondioksida yang memicu perubahan iklim, lanjut dia, berasal dari energi yang digunakan sistem transportasi, bangunan dan pembangkit energi. “Siapa yang menikmati itu energi seperti itu? Ya, negara maju,” tandasnya serius.

Sebagai negara dengan laut dan hutan yang luas, Indonesia berkontribusi besar dalam menyerap emisi. Padahal meskipun Indonesia hanya menyumbang sebagian kecil emisi, namun negara dengan laut dan hutan luas seperti Indonesia akan menjadi yang paling terdampak dengan adanya perubahan iklim, tambahnya.

“Kalau kita saja yang terdampak oleh perubahan iklim mau berbuat sesuatu, masa negara maju yang menyebabkan perubahan iklim tidak mau mengurangi kenyamanannya dan menyelamatkan bumi?” tuturnya lagi.

Menurutnya, langkah-langkah Indonesia dalam memperlambat kerusakan akibat perubahan iklim, sangat dihargai di dunia. Dengan komitmen menurunkan emisi karbon sampai 26 persen di tahun 2020 dan komitmen Indonesia untuk melindungi segitiga terumbu karang, Indonesia mendapat apresiasi dari berbagai negara.

Agar negara seperti Indonesia bisa menjalankan programnya dengan baik, Indonesia butuh bantuan dalam hal alih teknologi dan pengetahuan.  “Sebenarnya transfer teknologi sudah berjalan, tetapi masih berat karena ada paten. Kalau negara maju punya paten teknologi hijau, tolong jangan lama-lama dan mohon dimurahkan,” sambungnya.  (endy – [email protected])

ÂÂ