NEW YORK, alumniITS – Harga minyak mentah patokan Amerika Serikat (AS) turun US$ 2,38 per barel, atau 2,5% menjadi US$ 92,84 per barel di New York hari ini. Penurunan sebesar 2% merupakan yang kedua dalam dua hari.
Harga minyak tertekan laporan pemerintah AS yang menunjukkan persediaan minyak mentah lebih besar dari perkiraan analis. Harga minyak mentah Brent, turun US$ 2,07 menjadi US$ 113,53 per barel, seperti dilansir Washington Post, Jumat (22/2).
Departemen Energi AS melaporkan pasokan minyak mentah di AS tumbuh sebesar 4,1 juta barel pekan lalu. Itu dua kali lipat dari harapan analis. Pasokan yang cukup biasanya diterjemahkan ke dalam harga yang lebih rendah.
Harga minyak baru-baru ini meluncur karena laporan pasokan cukup dan spekulasi baru jika Federal Reserve (the Fed) kemungkinan menaikkan suku bunga. Kondisi itu berpotensi mengurangi pasokan uang tunai yang memudahkan investor membeli komoditas seperti minyak.
Pertemuan The Fed baru-baru ini menunjukkan keraguan jika program pembelian obligasi Bank Sentral akan berlanjut.
Jika The Fed jadi mengakhiri program stimulus lebih awal akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak. ([email protected])
