Berita

Grafik Kenaikan Harga Minyak Terjadi Hingga 2017

PARIS, alumniITS:
International Energy Agency (IEA) menyatakan kapasitas produksi minyak diperkirakan akan tumbuh menjadi 102 juta barel per hari pada 2017. Angka ini jauh di atas perkiraan permintaan yang mencapai 95,7 juta barel per hari.

Dengan demikian, pasar minyak global diperkirakan tidak seketat dibanding dekade terakhir. Hal ini dipengaruhi faktor permintaan dan pasokan yang akan menyebabkan kapasitas cadangan OPEC kembali ke tingkat yang lebih nyaman.

“Meningkatnya kapasitas produksi global dan lesunya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan lambatnya pertumbuhan permintaan minyak,” demikian diungkapkan Badan Energi Dunia yang bermarkas di Paris ini dalam Medium-Term Oil Market Report (MTOMR), seperti dilansir dari situs ESDM di Jakarta, Senin (29/10).

Permintaan minyak global diperkirakan akan tumbuh rata-rata hanya 1,1 juta barel per hari selama lima tahun ke depan, atau turun 100 ribu barel per hari dari perkiraan MTOMR yang diterbitkan pada Desember 2011. Hal ini dipengaruhi turunnya pertumbuhan ekonomi dunia setahun terakhir.

IEA juga memperkirakan kapasitas cadangan OPEC akan tumbuh menjadi lebih dari dua kali lipat selama lima tahun ke depan. Namun, menurut IEA, risiko geopolitik yang telah membuat harga minyak meningkat selama dua tahun terakhir akan terus menghantui sampai 2017. “Kerusuhan dan kekacauan politik masih mengancam untuk menyebar di dalam jantung kawasan Timur Tengah”, kata IEA.

Sanksi Barat terhadap Iran diperkirakan akan terus mengurangi produksi negara tersebut hingga 30 persen dibandingkan dengan 2011. “Sebuah risiko lebih tinggi memungkinkan harga minyak tinggi, dan kapasitas cadangan relatif tinggi untuk hidup berdampingan,” kata laporan itu.

“Pasar minyak berada di persimpangan. Di setiap perubahan teknologi-geopolitik-ekonomi akan merubah permainan,” kata Direktur Eksekutif IEA Maria van der Hoeven. (endy – [email protected])