Berita

Gempur Pasar Indonesia, Cina Beli 670 Dokumen Standar Nasional Indonesia

Tak tanggung-tanggung pengusaha China membeli 670 Dokumen SNI agar bisa diaplikasikan ke produk mereka.

 

Seiring makin ketatnya Pemerintah Indonesia memberlakukan standar bagi produk asal China, Industri China pun memborong dokumen standar nasional Indonesia (SNI). Tak tanggung-tanggung pengusaha China membeli 670 SNI agar bisa diaplikasikan ke produk mereka.

Menurut Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN), Bambang Setiadi, China membeli 670 buku dan dokumen SNI sejak akhir tahun lalu, tepatnya 9 November 2010. Bambang mengaku tak bisa menahan upaya China untuk membeli dokumen SNI. Hal ini karena memang dalam perdagangan internasional, suatu negara diperbolehkan untuk membeli dokumen atau buku standar negara lain.

Menurut Bambang alasan utama China membeli SNI ialah untuk mempelajari standar tersebut. Kemudian setelah mempelajari, mereka akan menerapkannya, sehingga mereka akan memiliki cap ‘SNI’. ‘’Kalau mereka sesuai standar kita harus bilang apa,’’ ucapnya.

Akan tetapi yang perlu kita ketahui saat ini sudah ada beberapa produk China yang sudah bercap SNI. Meski telah berstandar SNI, akan tetapi produknya jauh lebih murah dibandingkan produk Indonesia. Kemudian yang ia takutkan ialah akibat setelahnya, pengusaha yang terus merugi karena barangnya tak laku karena produk China, beralih menjadi distributor atau pedagang.

Sebenarnya menurut Bambang, BSN telah memiliki 11 langkah untuk menangani serbuan produk impor. Salah satunya ialah menganalisis impor China yang membuat defisit. Lalu Bambang menemukan ada langkah untuk menyelamatkan produk lokal dan itu ada di Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2010, tentang pengadaan barang dan jasa bagi pemerintah.

(sumber : www.republika.co.id)