Berita

80 Persen Warga Indonesia Pakai Ponsel

 

BANDUNG, alumniITS – Populasi pengguna telepon seluler (ponsel) di Indonesia salah satu yang terbanyak di dunia. Sekitar 80 persen penduduk di Indonesia telah menjadi pengguna ponsel. Bahkan, satu orang di Indonesia memegang ponsel lebih dari satu.

“Ponsel bukan lagi barang mewah. Seluruh lapisan masyarakat di Indonesia sudah menggunakan ponsel. Populasi pengguna ponsel di Indonesia sekitar 80 persen dari penduduk yang ada,” kata pemerhati telekomunikasi, Syakieb A Sungkar di Bandung, seperti dilansir laman SHnews, Senin (18/2).

Syakieb menguraikan tingginya populasi pengguna ponsel di Indonesia merupakan pasar yang besar bagi operator. Pertumbuhan pengguna ponsel di Indonesia tergolong sangat pesat dalam lima tahun terakhir. Sejauh ini, pengguna ponsel di Indonesia masih didominasi pelanggan prabayar. Menurut Syakieb hanya 3 persen pelanggan ponsel yang merupakan pelanggan pascabayar.

Masih tingginya pelanggan prabayar ini dapat dilihat dari jumlah kartu perdana yang diterbitkan operator setiap tahun.
“Setiap tahun kami menerbitkan 25 juta nomor perdana,” Syakieb mengungkapkan. Banyaknya kartu perdana yang dicetak operator memudahkan pelanggan prabayar untuk mengganti nomornya. Akibatnya tingkat kartu hangus (churn) masih tinggi yakni berkisar 10-15 persen.

Nomor yang hangus itu secara otomatis dapat diaktifkan kembali oleh operator dalam waktu enam bulan untuk kemudian dijual ke konsumen lagi dalam bentuk kartu perdana. Syakieb menyatakan tidak ada regulasi yang membatasi penerbitan kartu perdana oleh operator hingga saat ini. Selama frekuensi masih memungkinkan, penambahan kartu perdana dapat dilakukan.

Pengguna ponsel untuk data cenderung mengalami pertumbuhan yang sangat besar. “Sekarang pengguna akses data penetrasinya baru 20 persen,” katanya.

Diprediksi ada pertumbuhan pengakses data dari ponsel hingga 70 persen dalam lima tahun mendatang. Mayoritas pengakses data dari ponsel terbesar masih di Jawa yang dari sisi infrastruktur diakui oleh Syakieb lebih memadai dibandingkan di luar Jawa. ([email protected])