Berita

Solar Hemat Pasca Industri Beralih Biofuel

JAKARTA, alumniITS.com – Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Benny Wahyudi, memastikan industri agro sangat siap mendukung alih energi sektor industri yang selama ini menjadi pengguna solar ke biofuel seperti minyak sawit mentah (CPO).

Bahkan jika alih energi ini terjadi, diperkirakan akan ada penghematan hingga 15% untuk penggunaan solar di Indonesia. “Kita bisa menghemat 15% solar kalau pakai biofuel,” kata Benny, di Jakarta, Jumat (10/5/2013).

Dia menuturkan saat ini penggunaan CPO belum mencapai 3 juta ton dari total produksi 4,5 juta ton per tahun. Kelebihan pasokan ini membuat industri agro siap memasok jika program konversi energi benar-benar berjalan.

Dari sisi industri, Benny menyampaikan kalangan industri sebenarnya bersedia menggunakan biofuel sebagai sumber energi. Namun, masalahnya, ada beberapa mesin produksi yang belum bisa optimal berjalan jika hanya minum biofuel.

“Ada suplai dari mesin peralatan yang tidak memberikan jaminan seandainya biodiesel di atas 10%. Saya lagi bahas ini dengan Pak Budi, Dirjen IUBTT, saya bilang mestinya dia (mesin berat) ada durability yang lebih,” pungkas dia.

Namun dia juga meminta kebijakan penggunaan biofuel ini tidak hanya ada di Kementerian Perindustrian, tetapi bisa dilakukan industri lain.

Benny memastikan biaya efisiensi penggunaan biofuel ini sama dengan penggunaan solar. Sebab itu kalangan industri mau beralih ke biofuel.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi mengatakan CPO bisa dipakai sebagai substitusi solar yang kian langka.

Sebab dari sisi kapasitas produksi, CPO hampir setara dengan solar. Seperti 1 liter CPO olahan sama dengan 1 liter solar. Demikian pula dari sisi kemampuan menjalankan mesin kalori yang terjadi juga mendekati solar.

“Ya paling beda sedikit, 0,8-0,7. Kalau mau dibawa lebih objektif silahkan bawa ke yang ahli, katakanlah perbandingannya 1:0,99,” jelas Bayu. ([email protected])