JAKARTA, aluminiITS.com – Gerakkan nasional untuk memaksimalkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) lewat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah daerah.
Direktur Utama PLN (Persero), Nur Pamudji menjelaskan kini sekitar 72 proyek PLTS tengah ditenderkan dengan kapasitas total 150 mega watt (MW). Namun, proses ini masih perlu diskusi lebih lanjut dengan Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Tinggal proses finishing. Semuanya memang sudah maping dengan baik. Kami masih perlu diskusi dengan Dirjen EBTKE, Kementerian ESDM, Rida Mulyana,” ucapnya seperti dilansir laman Inilah.com, Jumat (19/7).
Menurut Nur pembangunan PLTS akan diarahkan ke daerah-daerah yang sampai detik ini menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Langkah ini dilakukan seiring dengan upaya pemerintah dan perseroan untuk mengurangi kebergantungan BBM di sektor kelistrikan.
“Kami arahkan ke daerah-daerah yang memang masih pakai diesel bagi pembangkitnya, seperti daerah timur Indonesia yang masih cukup tinggi penggunaan pembangkit dengan BBM,” ujarnya.
Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana juga mengungkapkan meski menggunakan EBT sebagai pembangkit cukup menguras dana. Untuk menghasilkan 1 MW dari PLTS, setidaknya membutuhkan investasi sebesar Rp20 miliar. “Meski menggunakan EBT, tapi investasinya cukup besar karena peralatan yang digunakan merupakan teknologi tinggi,” ujarnya.(endy)
