Berita

P-MOB, Mobil Listrik Bertenaga Surya

JAKARTA, alumniITS.com – Salah satu kritik yang dilontarkan pada mobil listrik: mereka boleh mengklaim ramah lingkungan kalau listrik untuk mengisi ulang (charge) daya baterai mereka juga berasal dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan.

Jika sumber listrik yang digunakan berasal dari pembangkit listrik yang menghasilkan polusi, maka mereka tetap tidak pantas mengklaim kendaraan tersebut ramah lingkungan.

Sebagai contoh, mobil listrik Tesla model S diklaim tidak menghasilkan emisi sama sekali, namun bisa saja saat mengisi ulang baterainya ia menggunakan sumber kelistrikan yang dibangkitkan dengan bahan bakar batu bara penghasil polusi. Hal itulah yang menjadi dasar penciptaan prototipe mobil P-MOB.

Sepanjang kendaraan ini tidak menjelajah terlalu jauh, P-MOB pantas dijuluki kendaraan ramah lingkungan. Tentu saja mobil listrik lain juga dapat juga berjalan dengan listrik yang dibangkitkan melalui energi bersih jika cukup banyak tersedia.

Perbedaannya, mobil P-MOB dapat mengisi baterainya sendiri menggunakan tenaga sinar matahari melalui panel surya. Baterai P-MOB juga dapat diisi ulang menggunakan sumber kelistrikan reguler bila diperlukan.

Mobil kecil dua tempat duduk yang memiliki bobot kurang dari 600 kg tanpa baterai tersebut memanfaatkan sistem pemulihan energi kinetik saat melakukan pengereman. P-MOB juga diklaim lebih aerodinamis dibandingkan kendaraan lain dengan dimensi yang sama.

Ia dibekali dengan dua motor dan dua diferensial yang masing-masing bertugas membagi daya ke poros depan dan belakang sehingga memberikan kemampuan sistem penggerak empat roda (4WD). Sistem tersebut mampu meningkatkan pengendalian di tikungan, kontrol traksi yang lebih baik dan memungkinkan setiap motor bekerja pada puncak efisiensi sesuai kondisi pengendaraan.

Kendaraan yang mampu menyentuh angka 100 km/jam ini dilengkapi panel surya mono-crystalline dan mampu menyesuaikan diri jika ada cahaya yang terhalang di sebagian panel photovoltaic maupun jika terjadi kegagalan fungsi di antara sel-sel panel surya itu sendiri.

Saat diuji di trek Fiat di Turin, Italia, mobil prototipe itu dapat menjangkau jarak 20 km hanya menggunakan daya yang dihasilkan dari solar sel-nya, walaupun tidak dijelaskan pada kecepatan berapa kendaraan itu dijalankan. Namun kabarnya konsumsi energi yang dimiliki kendaraan tersebut berkisar 80 Watt jam/kilometer. 

Proyek P-MOB ini didanai oleh Komisi Eropa yang terdiri dari para peneliti dari Siemens di Jerman, Mazel di Spanyol, IFEVS, Polimodel dan Fiat di Italia, serta Magnomatics dan Universitas Sheffield di Inggris. Sayangnya tidak ada pernyataan adanya rencana untuk memproduksi mobil tersebut secara komersial. (ENDY)