Berita

Google Maps, Teman Berwisata yang Setia

JAKARTA, alumniITS.com – Menjelang musim liburan, baik para wisatawan kawakan atau yang ingin liburan keluar kota/negara untuk pertama kalinya, layak memiliki kemampuan untuk mencari dan melihat tempat-tempat turis menarik di tempat tujuannya sebelum berangkat. 

Perencanaan ini bisa membantu bertamasya secara efektik, tidak membuang waktu, dan bisa melihat apakah wilayah yang akan dikunjungi aman, nyaman atau tidak. Mungkin sebuah peta digital bisa membantu Anda!

Google Maps memiliki beberapa fitur untuk menjelajahi kota di seluruh dunia atau mengecek tempat-tempat terkenal.  Dengan koleksi foto di Street View, kita bisa bertamasya secara digital hanya dengan web browser; dengan Photo Tours, pengguna internet dapat menyimak tur 3D dari ribuan tempat bersejarah dan lokasi-lokasi di seluruh dunia, dan dengan Google Cultural Institute, kita bisa menikmati karya seni terkenal dunia tanpa harus keluar rumah!

Google memiliki ribuan lokasi dari seluruh dunia di dalam Google Maps, membuatnya lebih komperhensif dan berguna untuk pengguna internet dunia. Dari museum bersejarah sampai stadium olahraga, pemandangan foto panoramik yang tersedia di Street View memudahkan Anda untuk berlibur hanya dengan beberapa klik.

Tinggal ketik lokasi atau daerah yang ingin dikunjungi dan rasakan secara virtual kehidupan modern di Singapura, dengan menjelajahi skyline bay yang terkenal. Sebagai contoh, sekarang Anda dapat menjelajahi lebih banyak lokasi, seperti Marina Bay Waterfront Promenade. 

Atau buatlah perjalanan secara virtual ke Basilica of the National Shrine of Our Lady Aparecida di Brazil, tempat ziarah yang paling banyak dikunjungi di dunia.

Tempat-tempat lain yang penuh kenangan di Google Maps Street termasuk gubuk Ernest Shackleton di kutub selatan, atau pangkalan NASA Kennedy Space Center di Florida atau Base Camp di kaki gunung Everest.

Photo Tours

Pada saat anda merencanakan perjalanan ke kota-kota bersejarah dan ingin mengambil tur virtual ke atraksi tersebut, gunakan Photo Tours untuk mendapatkan previewnya sebelum menentukan pilihan final.

Photo Tours dibuat dari foto-foto yang dikirim pengguna internet dari seluruh dunia ke aplikasi web Panoramio atau di unduh ke foto album Picasa.

Google Maps menggunakan teknologi terkini untuk mengorganisir dan menggabungkan semua gambar ke dalam format 3D dan kemudian mengkelompokkan, atau cluster, foto-foto tersebut berdasarkan apa yang bisa dilihat. Jika banyak orang mengambil foto di depan katedral terkenal contohnya, algoritme akan memilih foto terbaik.

Jika anda menggunakan Google Maps dengan MapsGL, anda dapat melihat Photo Tours – kalau tersedia – secara langsung dari browser anda. Untuk mencari dan mulai Photo Tour, cari tautan Photo Tour di panel sebelah kiri. Beberapa contoh untuk Photo Tours termasuk  Colosseum di Roma, Hagia Sophia, Half Dome, Kōtoku-inSt. Mark’s Basilica, Trevi Fountain, Arch of Titus dan Sydney Opera House.
 
Google Cultural Institute

Google Cultural Institute bermitra dengan ratusan museum, institusi budaya, dan arsip-arsip untuk menyediakan harta karun budaya dunia secara online.  Sebuah tim dari Google telah membuat sebuah proses yang memungkinkan sektor kebudayaan untuk menyajikan lebih banyak beraneka ragam warisan secara online, supaya bisa diakses oleh semua orang diseluruh dunia.

Hasilnya, kita bisa menjelajahi museum-museum dunia dan melihat ekspresi artistik mulai dari lukisan tradisional hingga patung dan foto dari tempat-tempat historis seperti Istana Versailles, Gedung Putih dan the British Museum.

Jadi sebelum anda merencanakan perjalanan anda, buatlah sebuah daftar dari semua tempat yang ingin dikunjungi dan gunakan Google Maps, Street View, Photos Tours dan Cultural Institute untuk mengetahui lebih baik tujuan wisata anda! ([email protected])