SURABAYA – Ikatan alumni (Ika) ITS kemarin (5/1) bagi-bagi beasiswa. Hanya, beasiswa itu khusus diberikan kepada para aktivis kampus. Ada 50 mahasiswa yang mendapatkannya. Penyerahan beasiswa di gedung rektorat ITS itu sekaligus launching program beasiswa pertama yang diberikan oleh Ika ITS.
Ketua Ika ITS Dwi Soetjipto mengatakan, selama ini sebetulnya banyak alumnus yang memberikan beasiswa. Namun, beasiswa itu sifatnya individu atau dilakukan di tiap-tiap fakultas. Program bersama tersebut diharapkan lebih terkoordinasi dan terdistribusi dengan baik.
“Rekening untuk program beasiswa ini kami sendirikan. Anggaran beasiswa ya dipakai untuk beasiswa,” ujar pria yang juga dirut PT Semen Gresik tersebut.
Sebanyak 50 aktivis yang mendapat beasiswa tersebut adalah para aktivis dari ormawa (organisasi mahasiswa). Yakni, ketua badan eksekutif mahasiswa (BEM), bendahara umum BEM, dan sekretaris umum BEM. Baik di lingkup BEM ITS maupun BEM fakultas. Beasiswa juga diberikan kepada aktivis dari UKM (unit kegiatan mahasiswa).
Beasiswa itu berbentuk SPP selama dua semester. Dwi berjanji, pada tahun-tahun mendatang jumlah beasiswa akan ditambah. “Minimal, jumlahnya tidak menurun daripada tahun ini. Bahkan, tidak hanya dalam bentuk SPP, program beasiswa itu bisa diwujudkan dengan bentuk memberi mahasiswa kesempatan magang di perusahaan-perusahaan. Ini ditangani departemen di Ika ITS,” katanya.
Mengapa beasiswa itu khusus diberikan kepada aktivis? Dwi menjelaskan, aktivis dipilih karena mereka memiliki beban lebih dari mahasiswa biasa. “Mereka meluangkan waktu dan pikiran untuk mengurusi mahasiswa dan masyarakat,” jelasnya.
Meski begitu, sambung Dwi, aktivis hanya skala prioritas. Tidak menutup kemungkinan, pada tahun berikutnya, mahasiswa nonaktivis bisa mendapatkan beasiswa dari Ika ITS.
Rektor ITS Priyo Suprobo mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Ika ITS dan alumni yang ikut memikirkan ITS dan almamater.”Program beasiswa ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa,” tuturnya.
(dikutip dari www.jawapos.co.id )