Berita

Telkom Rambah Bisnis Remitansi di Hong Kong

JAKARTA, alumniITS.com – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk merambah bisnis remitansi di luar negeri dengan meluncurkan layanan pengiriman uang elektronik “Delivery Money Access Remittance” (Delima) di Hong Kong.

Peluncuran layanan Delima di Hong Kong ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur Utama Finnet Indonesia (anak perusahaan Telkom) Otong Iip, dengan Presiden Direktur Chandra Remittance Tjhin Wahyudi Chandra dalam keterangan tertulis di Jakarta, SeninĀ  (16/9/2013).

Direktur Enterprise and Business Telkom Muhammad Awaluddin dalam siaran pers Telkom yang diterima Antara Surabaya menyebutkan acara itu dihadiri pejabat Konsulat Jenderal RI di Hong Kong yang diwakili Harry Budiarto.

Dalam perjanjian tersebut, Finnet Indonesia dan Chandra Remittance berkomitmen untuk menyelenggarakan layanan pengiriman uang antara Hong Kong dan Indonesia untuk melayani masyarakat Indonesia yang berada di Hongkong.

“Finnet Indonesia memberikan layanan Delima berbasiskan teknologi komunikasi dan informasi sehingga transaksi pengiriman uang oleh Chandra Remittance dapat dilakukan secara ‘online’,” kata Awaluddin.

Saat ini, lanjut Awaluddin, Chandra Remittance yang memiliki 17 kantor cabang dan 58 agen sudah dapat bertransaksi dengan seluruh agen Delima yang tersebar di seluruh Indonesia dan bank-bank yang ada di Indonesia.

Direktur Utama Finnet Indonesia Otong Iip menambahkan bahwa masyarakat Indonesia di Hong Kong yang akan mengirimkan uangnya melalui Chandra Remittance memiliki dua pilihan layanan, yakni mengirim uangnya ke rekening bank di Indonesia dan mengirim secara tunai, selanjutnya keluarga penerima di Indonesia dapat mengambilnya di seluruh agen Delima.

“Hingga saat ini Telkom memiliki lebih kurang 40.000 agen Delima yang sudah terdaftar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.

Awaluddin menjelaskan Telkom merambah bisnis remitansi international melalui Delima dengan konsep “business follows the people”, dengan menyasar negara-negara yang banyak ditempati masyarakat Indonesia, khususnya tenaga kerja Indonesia (TKI).

Selain Hong Kong dan Malaysia, tambahnya, Telkom menargetkan bisa merambah bisnis serupa di Arab Saudi dan Taiwan hingga akhir 2013, karena potensi pasar remitansi internasional di kedua negara itu sangat besar.

Menurut Awaluddin, remitansi dari empat negara yang banyak terdapat TKI tersebut ke Indonesia mencapai hampir 80 persen, dari keseluruhan pasar remitansi sekitar Rp80 triliun.

“Sudah banyak pemain besar di bisnis ini sehingga untuk tahun pertama, Telkom tidak muluk-muluk dalam memasang target. Diharapkan uang yang ditransaksikan lewat Delima bisa menembus Rp2 triliun dengan pendapatan sekitar Rp6 miliar,” katanya.

Untuk menggarap bisnis remitansi, Telkom mengalokasi dana yang cukup besar untuk memperluas agen Delima di Indonesia agar semakin menjangkau pelanggan lebih dekat. (endy)