Rehat

Promosi Wisata Online Sangat Penting

MANADO (bisnis.com): Kegiatan online marketing sangat penting bagi kalangan industri pariwisata Indonesia, kata CEO Virtual Consulting Nukman Luthfie.

Dia mengungkapkan pengguna Internet di dunia telah mencapai 1,4 miliar orang, 18% diantaranya mengatakan keputusan untuk berwisata dipengaruhi oleh promosi wisata online di Internet,

“Sebanyak 65% pengguna Internet mengatakan mereka memanfaatkan mesin pencarian Google sebagai sumber online untuk mendapatkan informasi wisata hingga akhirnya 18% pengguna tertarik pada promosi wisata yang ditawarkan lewat Internet,” kata Nukman di sela-sela sosialisasi dan pelatihan promosi elektronik dan pemasaran sosial website pariwisata www.indonesia.travel.

Pelatihan yang diadakan Depbudpar di Hotel Ritzy, Manado, pada 10-13 November 2008 itu diikuti sedikitnya 60 peserta dari kalangan biro perjalanan, perhotelan maupun staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Menado dan Pemkab lainnya di Sulawesi Utara.

Menurut Nukman, menyikapi tren dunia saat ini maka para pelaku wisata harus mampu menangkap berbagai peluang bisnis melalui Internet dengan menciptakan website, blog ataupun terhubung dengan portal komunitas Internet lainnya.

Hal menarik yang perlu dicermati adalah 71% perjalanan wisata yang dilakukan oleh pengguna Internet sebagai wisatan mandiri sedikitnya direncanakan 3 bulan sebelum berangkat, 35% menyiapkan satu bulan sebelumnya dan 54% andalkan rekomendasi dari teman-teman.

Itulah sebabnya, kata dia, mengapa pemasaran online menjadi penting. Apalagi dengan prinsip web 2.0 setiap orang kini bisa menjadi sumber informasi misalnya melalui website, blog dan sekaligus juga menjadi pengakses portal.

Dengan demikian informasi terdistribusi dengan prinsip information sharing antara anggota komunitas seperti yang terjadi di situs blogger.com, YouTube.com yang bekerja dengan prinsip tersebut.

Hal yang menarik lainnya adalah 69% user mengatakan kegiatan pencarian secara online adalah aktivitas menyenangkan sebelum menyiapkan perjalanan wisata dan sekitar 62% user membuka website badan promosi wisata dari berbagai negara.

Dia mencontohkan apa yang dilakukan oleh anggota komunitas tangandiatas.com yang dibangunnya. Situs yang beronggatakan sejumlah pengusaha penggemar travelling tidak lagi memandang berwisata sebagai gaya hidup melainkan suatu kebutuhan untuk� memajukan usaha.

“Slogan mereka adalah berwisata bukan penghamburan biaya tetapi justru merupakan investasi untuk belanja ide demi kemajuan dan pengembangan usahanya. Jadi berwisata justru mendatangkan ide-ide untuk membuka usaha-usaha baru sehingga mereka bisa membangun gurita bisnis,” jelasnya.

Nukman mengatakan user semacam itu bisa mempromosikan tempat-tempat dan pengalaman wisata yang dialaminya di Internet melalui blog, tetapi juga bisa menjadi target dari promosi wisata di dunia maya. (tw) (oleh : Hilda Sabri Sulistyo – www.bisnis.com)