Berita

Menteri Perhubungan Minta Alumni ITS Buat Usulan Konsep Pengelolaan 124 Kapal untuk Menekan Biaya Logistik dan Pemerataan Ekonomi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan Keynote Speech pada acara Focus Group Discussion (FGD) IKA ITS dengan thema “Meningkatkan Konektivitas, Rantai Pasok dan Daya Saing Nasional Menuju Indonesia Poros Maritim Dunia” yang diselenggarakan pada tanggal 2 Maret 2018 di Hotel Sari pan Pacific Jakarta yang dihadiri lebih dari 180 peserta dari berbagai kalangan : Pemerintah, Akademisi, Pelaku Usaha, Peneliti, Asosiasi dan lainnya. Kegiatan FGD ini adalah yang ketiga kali dilaksanakan dengan fokus bahasan mengurai persoalan mengenai konektivitas, rantai pasok dan daya saing.

Upaya Pemerintah untuk terus meningkatkan konektivitas dan pemerataan pembangunan di Indonesia. Setelah di tahun 2016 sudah dimulai dengan memberikan subsidi angkutan barang dari daerah ke Jakarta. Di tahun 2018 Pemerintah keberpihakan tersebut terus ditingkatkan melalui pengadaan 124 kapal baru yang akan selesai di bulan Maret 2018.

Biaya membuat kapal adalah mahal, pertumbuhan ekonomi yang belum merata menyebabkan masih ada disparitas ekonomi antar daerah, khususnya di Jawa dengan luar Jawa, lebih khusus lagi di kawasan timur Indonesia. Kinerja BUMN pelayaran PELNI, yang belum sebaik BUMN disektor lainnya menunjukkan memang potensi bisnis di angkutan laut belumlah menjadi sektor yangmenarik bagi pengusaha.

Untuk itu, Pemerintah yang paling mungkin mengambil langkah untuk mendorong konektivitas dengan membeli kapal. “Ini menunjukkan keberpihakan dan konsistensi Pmerintah untuk terus mendorong ekonomi maritim yang merata dan berkeadilan. Lalu bagaimana pengelolaannya?. Tantangannya justru bagaimana mengoptimalkan 124 kapal agar mampu menekan biaya logistik dan menciptakan pemerataan pembangunan ekonomi” kata Budi Karya Sumadi.

Untuk itu Menteri Perhubungan minta bantuan Alumni ITS untuk merumuskan metode terbaik dalam pengelolaan 124 kapal tersebut.  “Bantu saya memikirkan konsep terbaik untuk mengelola kapal tersebut, bagaimana jika dikelola PELNI, bagaimana jika dikelola Swasta dan bagaimana jika dikelola sendiri oleh Pemerintah melalui sebuah lembaga semisal Badan Layanan Umum”, lanjut Menteri Perhubungan.

“Saya yakin Alumni ITS mampu memikirkan dan membuat konsep terbaik untuk mengelola 124 kapal tersebut. Saya tunggu dalam waktu 2 minggu, paling lambat 1 bulan usulan dari Ikatan Alumni ITS sudah saya terima” ujar Budi Karya Sumadi memberikan tantangan sekaligus harapan bagi Alumni ITS .

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITS yang juga mantan Dirut Semen Indonesia dan Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto menyambut baik dan memberikan apresiasi atas kepercayaan dari Menteri Perhubungan. “Kami akan bekerja keras merumuskan stategi terbaik untuk mendapatkan cara bagaimana mengelola 124 kapal tersebut agar memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia. Sebagai kampus maritim terkemuka dan terbesar di Indonesia, ITS memiliki para ahli untuk merumuskannya”, ujar Dwi Soetjipto.

Sebelum menutup sambutan sebagai keynote speech, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan pujian kepada Alumni ITS. “ Saya kagum dengan kekompakan dan semangat Alumni ITS mengikuti acara ini, saya membandingkan dengan acara serupa di tempat lain, biasanya suatu acara jika sudah sore seperti sekarang ini, ruangan sudah sepi, tapi acara ini ruangan masih penuh. Ini tentu menjadi modal bagi Alumni ITS untuk turut memberikan kontribusi terbaik dalam membangun Indonesia”, kata Menteri Perhubungan yang disambut tepuk tangan yang meriah dari peserta yang hadir.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pad a sesi penyerahan cinderamata diberikan Buku Rekomendasi Kebijakan Pembangunan “Indonesia Poros Maritim Dunia”, Membangun Indonesia Menjadi Negara Maritim Yang Mandiri, Maju dan Kuat yang didalamnya membuat usulan yang komprehensif tentang strategi membangun ekonomi maritim serta ukuran keberhasilan yang dapat dijadikan acuan.

Buku tersebut sudah disampaikan ke Presiden Jokowi di bulan Nopember 2016, dan IKA ITS akan terus konsisten untuk mengawal pembangunan ekonomi maritim dengan terus melakukan kegiatan FGD untuk membantu Pemerintah jika ada kemacetan atau stagnansi dalam implementasinya

Bicara SDM maka yang dituding adalah perguruan tinggi, termasuk ITS.

Saat ini terjadi revoluasi industri 4.0, yang diwarnai dengan disruptive innovation. Terjadi gangguan terhadap kestabilan yang saat ini berlangsung.

Ada 4 dampaknya

  1. Digitilasisasi : semua informasi menjadi kapable menjadi digital, seperti Bitcoin. Yang jika terjadi perang dunia, maka yang menang bisa ambil semua uang.
  2. De-moneterilize : jika dulu mau merekam harus pakai kamera, tape dan lainnya. Semua tergantikan oleh gadget. Segala sesuatu bisa tidak punya asset. Seperti Go-jek. è menjadi bank siluman.
  3. De-monetize : sesuai yang menjadi serba mahal, menjadi serba murah. Jika sebelumnya kita beli CD dan lainnya, sekarang tinggal “download”.
  4. Demokratize : semua orang punya akses terhadap pertumbuhan ekonomi secara langsung tanpa ada batas waktu ataupun batasan/border. Orang lebih percaya pada yang beredar di WA dibandingkan dari Pemerintah.

Agar bisa survive :

  1. Kreatif (perpikir out of the box)
  2. Kolaborasi

Dalam konteks ITS, maka jika ITS mau maju harus berkolaborasi dengan Alumni ITS. Oleh karena itu, ini peran penting Ikatan Alumni ITS.

Sebagai PTNBH, ITS mau maju saat ini terhambat. Mau optimalisasi asset, masih harus dapat persetujuan BPK dll. Dalam konteks optimalisasi, Dikti sudah merubah aturan dari berbasis SPJ menajdi berbasis Output. Tapi begitu ketemu BPK, dibilang, Rp 1 rupiah yanghilang, maka adalah kerugian Negara.

Padahal, sekarang sudah liberalisasi pendidikan tinggi dan mulai marak perguruan tinggi asing masuk Indonesia.

Dalam konteks publikasi ilmiah, dalam rangka adanya tekanan dari eksternal terkait persaingan bisnis pendidikan. Saya minta semua level punya publikasi internasional yang terindeks Scopus, di tahun 2017 total ada lebih dari 700 jurnal internasional terindeks Scopus, dibandingkan sejak 1960 sd 2015 yang hanya 1.500. Kejuaraan iternasional, tahun 2016 juara internasional 700 an dan 2017 bisa 900an.

Tahun 2018 ditargetkan diatas 1.000, dan mahasiswa diatas 1.000

Tantangan kedepan ITS arus menjadi “Entreprener Unviersity”. Hasil penelitianmemberikan manfaat bagi masyarakat dan ITS dalam bentuk income.

  1. Monetisasi penelitian ITS
  2. Pemanfaatan sarana dan prasarana

Mengundang Alumni untuk mengembangkan bisnis di ITS dengan memanfaatkan Technopark yang dalam proses pementukan PT PTNBH ITS.

ITS tidak pernah mendapatkan bantuan utk Sarana Prasarana. Saat ini dengan alokasi dari anggaran lain, kebutuhan SarPras sekitar Rp 50 miliar –  Rp 70 miliar.

Pak Jaelani

  • Bagaimana IKA ITS bisa membantu usaha alumni ITS.

Pak widodo

  • Menginvetarisisr alumni di berbagai departemen strategis, kemudian membuat forum terbatas.
  • Membuat diskusi eksekutif setiap 3 bulan sekali di + nyanyi2. Saya sumbang setip bulan.
  • Melakukan kegiatan vokasi untuk meningkatkan skill alumni muda dgn transfer knowledge dari alumni senior.
  • Inventarisasi mahasiswa yang akan lomba keluar negeri. Di invetarisasi 40 alumni senior yang dipilih, setiap tim berangkat PP IKA ITS kirim WA ke 40 alumni senior. Selain sponsor dari perusahaan
  • Pengelolaan website ditingkatkan

PW Aceh

  • Minta PP IKA ITS setup database yg bisa dimanfaatkan PW Aceh

PW Kaltim

  • Konektifitas yang “riil” antara PP IKA ITS – PW IKA ITS
  • Efek nyata alumni dgn masyarakat è tdk byk program seperti pembuatan Halte di Balikpapan.
  • Pameran inovasi teknologi
  • OMOV mendukungè penjaringan

PW Banten

  • Mensupport jika ada kegiatan SE, sosialisasi ITS dll.
  • Peluang investasi di Candra Asri dan Lotte Chemical (sekitar Rp 60 triliun)
  • Peluang inevstasi 2 x 000 MW. Membuka lapangan kerja.

ALTEKIMITS :

  • Masukan ke PP IKA ITS agar membuat kegiatan bersama è sertifikasi insinyur
  • Pendidikan insinyur 1 tahun di ITS
  • Meski OMOV tetap harus kumpul.
  • Kolaborasi kegiatan anatr komjur perlu diperbanyak

1 Komentar

  • Saya siap ikut diskusi dan mungkin bisa diadakan tiap bulan (u 3bulan mungkin terlalu lama.).silahkan sampaikan undangan.

Comments are closed.