Berita

Harga Minyak Mentah Berjangka Turun

LOS ANGELES, alumniITS.com – Minyak mentah berjangka AS turun pada perdagangan Senin (27/5/2013), melanjutkan koreksi pekan lalu, di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan di China. Minyak mentah untuk pengiriman Juli turun 61 sen, atau 0,7%, ke US$ 93,54 per barel dalam perdagangan elektronik.

Perdagangan di New York Mercantile Exchange baru akan buka pada Selasa waktu setempat, menyusul libur Memorial Day di awal pekan. Minyak berjangka Nymex pada Jumat kemarin mencatat kerugian keempat berturut-turut.

“Harga minyak turun 2% pekan lalu, terbebani outlook permintaan minyak yang lemah, setelah indeks manufaktur China yang mengecewakan,memicu kekhawatiran melambatnya pertumbuhan di negara konsumen bahan bakar terbesar kedua dunia,” ujar analis ICICI yang dipimpin Pooja Sriram, Jumat lalu.

Aktivitas manufaktur China mengalami kontraksi pada Mei, setelah mengalami perlambatan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Demikian menurut hasil survei awal dari HSBC.

Sedangkan versi lain dari indeks Purchasing Manager (PMI) untuk Mei menunjukkan angka jatuh ke level terendah tujuh bulan di 49,6, turun dari data April di 50,4.Angka di bawah level 50 mensinyalkan kontraksi.

Tanda-tanda melemahnya permintaan domestik dan eksternal di China, menambah kekhawatiran di kalangan investor tentang tingginya persediaan minyak mentah di AS.Pekan lalu, Lembaga Informasi Energi (EIA) AS mengatakan pasokan komoditas turun, lebih sedikit dari yang ekspektasi.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli juga turun pada perdagangan elektronik Senin, melemah 18 sen, atau 0,2%, ke US$ 102,46, menambah kroeksi pekan lalu sekitar 2%.

Gas alam untuk pengiriman Juni turun 2 sen, atau 0,6%, ke US$ 4,21 per juta British thermal unit.
Bensin Juni turun 2 sen, atau 0,5%, ke level US$ 2,82 per galon, dan minyak pemanas Juni turun 1 sen ke US$ 2,85 per galon. ([email protected])