Berita

Google: Internet Jadi Poin Penting Wirausahawan

Jakarta – Menjadi wirausaha baru tidak hanya membutuhkan ide dan kreatifitas tinggi, namun juga dedikasi dan semangat pantang penyerah. Selain itu kunci sukses dalam berwirausaha adalah akses internet.

Demikian disampaikan eks CEO Google, Eric Schmidt dalam pembukaan regional entrepreneurship summit, di Nusa Dua Bali, Jumat (22/7/2011) malam.

“Ciri entrepreneur adalah tidak pernah menyerah. Ia menciptakan perusahan dan dapat mengubah dunia,” tutur Eric.

Untuk menjadikan wirausaha sukses, ke depan penting adanya akses internet. Seperti yang terbukti di Brazil dimana banyak wirausaha muncul dengan pemanfaatan yang pintar akan akses ini.

“Maka saya melihat training akan internet menjadi poin penting. Indonesia dari sisi penggunaan ponsel yang ada baik, namun penetrasi akan internet hanya 18% ditengah banyak populasi Indonesia. Untuk itu inilah saatnya internet, tidak hanya Indonesia namun negara-negara baru yang menjadi kekuatan ekonomi dunia,” tuturnya.

Ia mencontohkan bagaimana India sebagai negara berkembang, telah memanfaatkan internet jauh lebih maksimal. Pengusaha baru disana sudah dapat berkembang lebih cepat ketimbang 10 tahun lalu, dengan adanya akses ‘maya’ ke seluruh dunia.

“Dengan internet kita bisa mencari segala hal, mempelajari perusahaan-perusahaan global. Juga bisa mencari lokasi manapun dengan satu koneksi,” papar Eric.

Seperti fitur yang ada di Google Inc, Google Map. Fitur ini dapat digunakan untuk mencari pusat-pusat tambang dan minyak bumi. “Juga dengan Cloud computing, dimana akses pusat data perusahaan bisa dilakukan melalui website dan menjadikan perusahaan efisien. Inilah kekuatan internet saat ini,” ucapnya.

Internet juga bisa sebagai ajang pamer diri dan menjadi terkenal. Ada banyak fitur yang bisa diakses dan kemudian terpublikasi secara masal.

“Itulah banyak potensi yang bisa dikembangkan dari internet. Cina yang telah mencetak banyak lulusan enginering dan menjadikan perkembangan teknologi disana sangat baik. Indonesia bisa juga mendorong ini. Ada lebih banyak kelas teknologi dan entrepreneur seperti yang dilakukan negara lain,” imbuhnya.