BeritaBerita WilayahFokusFoto Kegiatan

ALTEKIMITS bekerjasama dengan Departemen Teknik Kimia ITS selenggarakan Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesi

Sebagai tindak lanjut acara Sharing Knowledge yang diadakan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Teknik Kimia ITS (ALTEKIMITS) pada acara Family Gathering di Ancol Jakarta, tanggal 17 Desember 2017 yang saat itu menghadirkan Ketua BKK PII dan menghasilkan kesepakatan untuk diadakannya Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP), maka Pengurus Pusat ALTEKIMITS berkolaborasi dengan Departemen Teknik Kimia ITS pada hari Rabu, 7 Februari 2018 menyelenggarakan Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP). Kegiatan ini merupakan lokakarya pertama di tahun 2018. Kegiatan yang diadakan di Gedung Rektorat ITS Lt 1 ini bekerjasama dengan BKK PII Wilayah Jatim.

Acara ini diawali oleh sambutan Ketua Panitia, Ni Made Intan P.S., ST., MT. diikuti oleh Ketua ALTEKIMITS (Alumni Teknik Kimia ITS) Ir Ketut Rusnaya, MM, dilanjutkan oleh Lukmanul Hakim selaku Pengurus BKK PII Pusat dan dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri, Dr. Bambang Lelono.

Ketua Umum ALTEKIMITS Ir. Ketut Rusnaya, MM pada sambutannya menyampaikan “Bahwa dengan berlakunya UU NO 11/2014 tentang Keinsinyuran, maka sudah menjadi tugas ALTEKIMITS untuk mendorong alumninya memenuhi persyaratan tersebut agar kompetensi yang dimilikinya mendapatkan pengakuan dalam dunia kerja sehingga akan meningkatkan posisi tawar alumni”.

ALTEKIMITS akan terus mendorong kegiatan serupa dan akan diselenggarakan di Jakarta, mengingat salah satu konsentrasi Alumni Teknik Kimia ITS berada di Jabodetabek sebagai salah satu pilar industri di Indonesia. Pada kesempatan terpisah, Sekretaris Umum ALTEKIMITS Ir. Wisnu Arief menyampaikan organisasinya akan terus melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan sertifikasi dan kompetensi, terlebih saat ini seluruh profesi di ASEAN dengan berlakunya MEA di tahun 2015 yang lalu boleh bekerja dimanapun di ASEAN selama memenuhi kualifikasi di setiap ngara anggota ASEAN.

Dalam sambutannya, Dekan FTI Dr. Bambang Lelono berharap dengan adanya LSIP ini akan banyak tenaga pengajar (dosen) yang bisa segera mendapatkan IPM. “Bahkan, itu juga untuk menyambut dibukanya Program Profesi Insinyur ITS yang sudah dimulai sejak Agustus 2017”, jelas Bambang.
Menurut Dr. Bambang Lelono, Program Studi Program Profesi Insinyur (PS PPI) sebagai konsekuensi dari amanat UU NO 11/2014 guna mempercepat terciptanya tenaga insinyur Indonesia yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki etika profesi serta kualifikasi sesuai standar sertifikasi.
Dalam pelatihan LSIP ini, peserta yang ikut sebanyak 47 orang. Secara rinci, 23 orang berasal dari dosen–dosen Departemen Teknik Kimia FTI ITS dan selebihnya berasal dari kalangan industri antara lain PT Petrokimia Gresik, PT. Semen Indonesia, PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, PT Barata Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara X. Materi diawali dengan penjelasan UU NO 11/2014 tentang Keinsinyuran, organisasi PII dan kode etik serta sistem sertifikasi IP yang disampaikan oleh Ir. Achmadi Partowijoto, IPU.

Di sesi kedua, materi disampaikan oleh Ir. Ngadiyanto, meliputi PKB (Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan) & Bakuan Kompetensi, Petunjuk dan bimbingan pengisian FAIP (Form Aplikasi Insyinyur Profesional).

Menurut Setiyo Gunawan, Ph.D selaku Koordinator BKK PII Jawa Timur sekaligus Sekretaris Departemen Teknik Kimia ITS, kedepan BKK PII Jatim berencana akan mengadakan acara training safety management, LSIP dan sejenisnya. “Ke depan, kami akan selalu berusaha memberikan pelatihan yang bermanfaat bagi civitas akademika ITS, khususnya di departemen yang kami kelola”, ungkapnya. (sumber : Humas ITS, diolah)