Berita

Semangat Perempuan Insinyur ITS

Kiprah perempuan Indonesia dalam pembangunan sangat berarti, sudah banyak jabatan strategis di instansi pemerintah maupun swasta mencerminkan eksistensi mereka tak bisa dipandang sebelah mata.

Irnanda Laksanawan Ketua Umum IKA ITS 2011-2015 mendukung kebijakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dalam program mengangkat kiprah perempuan dalam pembangunan bangsa. Saat ini perempuan yang masuk ITS jumlahnya cukup signifikan tidak kalah dengan kaum laki-laki. Sudah banyak perempuan alumni ITS berkiprah diberbagai posisi jabatan strategis baik di pemerintahan maupun swasta. “Ini sumbangsih perempuan dari ikatan alumni ITS pada bangsa ,” ujarnya pada acara “Preparing Pattern of Indonesia’S Future Women Leader and Entrepneur” di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, yang diselenggarakan Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Rabu (18/4).

 

Dia menilai momentum acara ini untuk pertama kali diselenggarakan Ikatan Alumni ITS, khususnya dari alumni ITS perempuan,  sebagai spirit berbagi pengalaman kesuksesan mereka. Irnanda berharap acara seminar perempuan ini memang untuk pertama kali diselenggarakan, walau yang  pertama tapi bukan yang terakhir.  “Ini sebagai langkah awal menuju seribu langkah lagi,” ujarnya yang disambut tepuk tangan Turut hadiri dalam acara ini diantaranya Wakil Ketua DPD 2009-2014, Gusti Kanjeng Ratu Hemas,Ketua Umum Kowani yaitu Dewi MoetikWalikota Surabaya, Tri Rismaharini,Presiden Direktur Susi Air, Susi Pudjiastuti, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar berharap mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik instansi pemerintah, dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan, termasuk Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).  Dalam kaitan ini, sambung Linda, IKA ITS dapat mengintegrasikan filosofi dan semangat keadilan dalam kesetaraan gender ke dalam budaya organisasi.  “Saya berharap IKA ITS tak hanya pribadi yang unggul dalam bidang keilmuan, tapi pribadi yang dapat memafaatkan segala sumber daya untuk ikut menyelesaikan problem yang dihadapi masyarakat, sesuai dengan sub  misi ITS,” ujarnya.

Menteri Pendidikan Nasional M Nuh menuturkan kepemimpinan dan perempuan tidak bisa dipisahkan karena memiliki persamaan untuk mencintai dan melindungi.Kedua sifat ini yang mutlak dimiliki seorang pemimpin. Lewat kepemimpinan seorang wanita yang keibuan, akan melindungi dan mengarahkan bawahannya sebagai anak yang perlu di lindungi. Potensi seorang perempuan jika jadi pemimpin itu sangat dekat dengan dibawahnya, karena seorang perempuan bersifat mengayomi dan melindingi. Disamping itu perempuan juga pribadi yang ikhlas, tulus tanpa pamrih.  “Kesuksesan perempuan  sebagai pemimpin  sangat dipengaruhi kondisi internal dalam keluarga. Ketangguhan mereka juga bisa dlihat dari kemampuan mempersiapkan generasi yang tangguh dan sukses,” ungkapnya. 

Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto mengatakan kiprah perempuan sebagai enterpreneur sangat diharapkan sekali, dalam memberi lapangan kerja dan kontribusi bagi pembangunan negeri ini. Kalau perempuan jadi pegewai negeri sipil (PNS) itu tidak memberi solusi, karena jadi PNS hanya mengandalkan dapat gaji bulanan saja.

Perempuan menjadi enterpreneur akan sangat baik sekali dalam mengangkat derajat kesejahteraan mereka, anak dan keluarga. Mereka yang jadi entrepreneur tidak menjadi beban bagi negara, justeru membantu mengatasi kemiskinan.”Saya acungkan jempol dan bangga dengan munculnya entrepreneur srikandi-srikandi dari ITS,” ujarnya. (Sigit-IKA ITS)