Berita

Profil Dr. Ir. Irnanda Laksanawan, M.Sc.Eng

Pemimpin Perubahan Visioner & Berkomitmen

LULUS dari Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada 1986, Irnanda Laksanawan hanya mendaftar pada tiga lembaga. Salah satunya adalah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pilihannya masuk badan yang saat itu dipimpin B.J. Habibie ini tepat. Inilah awal kariernya yang kemudian mengantarkannya menduduki berbagai jabatan penting hingga akhirnya ia ditunjuk dan dipercaya sebagai Deputi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur sejak 24 September 2010 hingga sekarang. Posisi itu mewajibkan ia harus bertanggung jawab atas pengelolaan dan pembinaan bidang industri pertahanan, energi, industri semen, industri dok dan perkapalan, serta aneka industri lain di Indonesia, yang memiliki aset total lebih dari Rp 500 triliun.

Sebelumnya, Irnanda menjabat Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Strategis Kementerian Negara BUMN. Jabatan ini diembannya sejak Februari 2006 hingga September 2010. Bidang ini memiliki tanggung jawab mengelola, mengevaluasi, sekaligus melakukan restrukturisasi sebelas BUMN di lingkungan industri strategis, yaitu PT Krakatau Steel, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT Dahana, PT Industri Kereta Api (Inka), PT PAL Indonesia, PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), PT Industri Kapal Indonesia, PT Barata Indonesia, dan PT Boma Bisma Indra.

Penunjukan Irnanda memegang sejumlah posisi vital untuk memajukan industri strategis Indonesia itu jelas tak bisa dilepaskan dari pengalamannya selama ini dalam mengelola dan memimpin berbagai perusahaan milik negara. Pengalaman itulah yang membuat pria yang sejak belia senang berorganisasi ini paham betul seluk-beluk dan “isi perut” perusahaan-perusahaan di lingkungan Kementerian Negara BUMN.

Selain itu, kini Irnanda juga dipercaya menjadi Komisaris Utama PT Pupuk Sriwijaya Palembang, Komisaris Utama PT Asuransi Jasindo (Perseero). Sebelumnya ia dipercaya menjadi Komisaris Utama PT Terminal Peti Kemas Surabaya, yang merupakan joint venture company antara Pelindo III dan P&O Australia, Komisaris Utama PT IGLAS, dan Komisaris PT Pertamina.

Saat menjabat Komisaris PT Pertamina, sejak Desember 2006 hingga 2007, Irnanda mengemban sejumlah tugas penting yang intinya bertujuan menyehatkan perusahaan ini agar makin kompetitif dan memiliki daya saing di tingkat dunia. Ia misalnya menjadi Ketua Komite Good Corporate Governance Dewan Komisaris Pertamina dan Koordinator Penyusunan Corporate Planning and Business Policy 2008-2012 untuk membuat acuan restrukturisasi korporasi Pertamina dengan semua anak perusahaannya.

Tujuan dari semua yang dilakukannya itu adalah menjadikan perusahaan minyak nasional ini sebagai perusahaan minyak kelas dunia. Irnanda yakin, dengan pembenahan secara menyeluruh, termasuk pembenahan di bidang sumber daya manusia, Pertamina tidak akan kalah dengan perusahaan minyak dunia lainnya, yang kini menguasai pasar global. Karena itu, kata kunci yang diterapkan dalam membenahi kinerja Pertamina adalah efisiensi dan kompetitif.

Profesional dan memiliki visi ke depan (visioner), itulah yang menurut Irnanda harus dimiliki oleh seorang pemimpin, tak terkecuali pucuk pimpinan perusahaan. Seorang pemimpin atau leader, menurut Irnanda, adalah seseorang yang berani mengambil risiko, tapi atas perhitungan dan pertimbangan yang matang. Ia mesti memiliki attitude, vision, dan willingness to share and to care kepada sesama. Prinsip ini pula yang terus diupayakan untuk dipegang dan dijalankan Irnanda, bahkan sejak ia duduk di bangku mahasiswa. Bisa jadi, karena ini pula, saat menjadi mahasiswa, ia terpilih dan dipercaya menjadi Ketua Senat Mahasiswa ITS periode 1984-1988. Irnanda tercatat sebagai mahasiswa pertama Jurusan Mesin yang menjadi Ketua Senat Mahasiswa ITS. Pengalamannya selama aktif di dunia kemahasiswaan inilah yang mengasahnya terus untuk menjadi leader.

Sejak duduk di bangku mahasiswa, Irnanda memang selalu mendorong teman-temannya, baik di lingkungan Jurusan Mesin maupun jurusan dan fakultas lain di lingkungan ITS, agar memiliki visi ke depan dalam menentukan karier. Ia juga menekankan, hanya dengan kerja sama dan komitmen yang sama dalam berbagai bidang, suatu kemajuan yang signifikan akan bisa diraih.

Ia menekankan kepada teman-temannya untuk tidak berpuas diri jika sudah mendapat pekerjaan atau berhasil di Surabaya (Jawa Timur). Ia mendorong rekan-rekannya sesama alumnus ITS agar berkembang lebih jauh, menyebar ke seluruh Indonesia, bekerja dengan berbagai profesional perguruan tinggi lain, untuk membangun dan memajukan teknologi agar bangsa ini memiliki produk-produk unggulan sehingga disegani di tingkat ASEAN, Asia, bahkan dunia. Menurut Irnanda, teknologilah yang akan menjadi driver, penentu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi ke depan. Etos kerja yang selalu ia sebarkan ke sekelilingnya adalah “be yourself, do your best”.

Sikap profesional dan visi jauh ke depan yang antara lain ditandai dengan cara pandang secara komprehensif itu pula yang membuat karier Irnanda melesat. Pimpinannya menempatkan dan menguji Irnanda di pucuk pimpinan atau komisaris sebuah perusahaan, dan jika perusahaan yang dipimpinnya tersebut sudah sehat, ia dialihkan lagi ke perusahaan lain. Irnanda sendiri tercatat antara lain pernah menjadi Direktur Utama PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) dan Komisaris Pertamina termuda. Saat ditunjuk sebagai Direktur Direktur PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), misalnya, usia Irnanda 38 tahun.

Irnanda juga aktif di sejumlah organisasi. Hingga kini ia masih menjabat Ketua Umum Ikatan Alumni Inggris di Indonesia dan Ketua Umum Masyarakat Manajemen Kinerja Indonesia (IPMS). Sebelumnya, ia juga menjabat Ketua Galangan Kapal & Sub Kontraktor Ikatan Perusahaan Industri Galangan Kapal & Lepas Pantai Sub Kontraktor (IPPERINDO) periode 1999-2003. Ia juga pernah menjabat Sekretaris Jenderal Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia DKI Jakarta periode 1992-1998 dan Ketua Perkumpulan Mahasiswa Indonesia Pascasarjana di Universitas Birmingham, Inggris, 1990-1991. Jauh sebelumnya, saat belia, ia menjadi Ketua OSIS SMP di Semarang (1977-1978) dan Wakil Ketua Rotaract Club Semarang (1978-1980).

Sebagai profesional, Irnanda juga terus menimba dan mengasah ilmu yang ia miliki. Tidak hanya dalam hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, tapi juga manufacturing, business, marketing, manajemen, dan finance. Di sela-sela kesibukannya sebagai Deputi BUMN, bapak tiga putra yang orang tuanya juga insinyur mesin ini tercatat juga sebagai salah satu anggota tim Penguji Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi dan Manajemen Universitas Indonesia. 

 

Nama    : Dr. Ir. Irnanda Laksanawan, M.Sc.Eng.

Jabatan  : Deputi Menteri Bidang Usaha Industri Strategis dan  Manufaktur Kementerian BUMN

Tempat & Tanggal Lahir   : Surabaya, 7 Januari 1962

Agama  : Islam

Pekerjaan Sekarang

·  Deputi Menteri Menteri BUMN Bidang Usaha Industri Strategis & Manufaktur, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, membantu Menteri Negara BUMN dalam mengelola dan membina BUMN dalam bidang Industri Pertahanan, Energi, Industri Semen, Industri Dok & Perkapalan dan Aneka Industri  dengan total aset sekitar Rp 500 Triliun.  ~ 24 September 2010 sd sekarang

·  Anggota Tim Penguji Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi & Ilmu Manajemen Universitas Indonesia – Program Doktor (S3) ~ Januari 2009 – sekarang

· Komisaris Utama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Persero) ~ Januari 2011 – sekarang

· Komisaris Utama PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) ~ Maret 2011 – sekarang

Pendidikan

· Doktor (Ph.D.) Bidang Business Management University of South Australia (2003-2007). Judul disertasi: “Design & Implementation Privatization Program In Indonesia”.

· Master of Engineering Science (M.Sc.Eng.) Program Pascasarjana Bidang Integrated Management System & Business Administration dari School of Production & Manufacturing Engineering dan Business School University of Birmingham, The United Kingdom (1989-1990).

· Sarjana Teknik Mesin Sub-Jurusan Sistem Produksi dan Manufaktur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (lulus 1986).

· Sarjana Muda Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya, Jurusan Manajemen Perusahaan (1982-1985).

 

Aktivitas Organisasi

Ketua Umum Ikatan Alumni Inggris di Indonesia (Indonesian Association of British Alumni, IABA), 2005-sekarang.

Ketua Umum Masyarakat Manajemen Kinerja Indonesia (Indonesian Performance Management Society, IPMS), 1999-sekarang.

“Sosok yang sangat tepat untuk memimpin IKA ITS. Pengalamannya sangat luas dan lengkap, yakni korporasi bisnis, organisasi, dan kebijakan birokrasi. Ia hanya memberi bukti nyata bukan wacana”

Seorang pemimpin yang profesional,visioner, berkomitmen tinggi, berjiwa kenegarawanan, dan sangat peduli terhadap Bangsa, Almamater, dan Alumni muda