Sjarief widjaja lahir pada tanggal 20 Juli 1963. Menyelesaikan pendidikan sarjana di Teknik Perkapalan ITS pada tahun 1981 dan mendapatkan gelar doktor di University of Strathclyde di tahun 1992. Beliau adalah pengajar di Departemen Teknik Perkapalan Surabaya dan saat ini sedang mendapatkan penugasan di luar ITS. Pengabdian tertinggi di ITS adalah saat beliau diamanahi sebagai Wakil Rektor Keuangan dan Administrasi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada 2003-2007.
Selepas menyelesaikan amanah sebagai Warek di ITS, Prof Sjarief mendapatkan penugasan di Kementerian Kelautan dan Perikanan di Kepala Biro Perencanaan dan karirnya berlanjut sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) KKP pada tahun 2013 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kiprahnya di Kementerian KKP berlanjut saat era Presiden Joko Widodo dengan menteri KKP Susi Pudjiastuti, dengan Prof Sjarif tetap mengemban tugas sebagai Sekjen KKP sampai Februari 2017. Selanjutnya beliau mendapatkan pengasan sebagai Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Maret 2017 sampai dengan Mei 2018 dan selanjutnya mendapatkan penugasan sebagai Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sampai sekarang. Sejak tahun 2015 beliau adalah Ketua Dewan Pengawas Perum Perindo.
Beberapa kiprah ketika mengembang penugasan di Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap adalah saat beliau menggagas pembangunan kapal perikanan tangkap dengan beragam ukuran untuk mengisi kapal-kapal di laut yang selama ini dikuasai oleh kapal illegal dari asing. Seiring kebijakan keras Menteri Susi Pudjiastuti terhadap kapal illegal asing, maka potensi perikanan tangkap meningkat dan KKP menyiapkan program kapal tangkap untuk nelayan dengan jumlah lebih dari 1.000 unit dengan anggaran hampir Rp 500 miliar, serta alat penangkapan ikan sebanyak 2.990 paket. Kebijakan ini mampu meningkatkan pendapatan nelayan. Selain dalam bentuk bantuan fisik, KKP juga memberikan bantuan peningkatan kemampuan nelayan berupa Aplikasi Laut Nusantara yang telah digunakan oleh puluhan ribu nelayan. Aplikasi ini akan memudahkan nelayan mencari ikan dan sekaligus termonitor keberadaannya oleh Pemerintah sehingga meningkatkan aspek safety dan control terhadap penangkapan ikan.
Seiring denga fokus Pemerintahan periode kedua Presiden Jokowi yang salah satunya fokus pada membangun SDM unggul, maka peran Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian KKP akan semakin strategis untuk meningkatkan SDM nelayan Indonesia agar semakin dapat bersaing dan meningkatkan kesejahteraannya.
Pada kepengurusan PP IKA ITS periode 2015-2019, Prof. Ir. Sjarief Widjaja, Ph.D., F.RINA menjadi anggota Badan Penasehat IKA ITS.