Berita

Inspirasi dari Pinera

Sebastian Pinera, Presiden Cile yang dilantik pada Maret 2010, memperlihatkan kepemimpinan yang desicive dan inspiratif. Caranya menangani peristiwa terjebaknya 33 orang petambang di kedalaman 700 meter di bawah permukaan Bumi menunjukkan bagaimana Pinera memandang situasi kritis ini.

Pertama, Pinera memiliki keyakinan teguh bahwa pasti ada jalan keluar dari kesulitan yang mencemaskan ini. Tatkala Menteri Pertambangan Laurence Golborne menyatakan bahwa tipis kesempatan untuk menemukan kembali para petambang dalam keadaan hidup, Pinera tidak mau menyerah. Ia mengatakan akan melakukan apa saja yang bisa dilakukan manusia untuk mengatasi peristiwa ini. Ia yakin masih ada jalan untuk mengeluarkan para petambang dalam keadaan hidup.

Kedua, Pinera tahu persis apa yang harus secepatnya ia lakukan dan bahwa ia tidak bisa bekerja sendiri. Ia meminta bantuan NASA yang ahli mengenai perilaku manusia dalam ruang terbatas. Ia mengundang psikolog untuk membantu menangani situasi kejiwaan mereka yang terjebak. Ia mengajak ahli gizi dan tentu saja ahli tambang untuk membuat terowongan baru dan mengangkat para petambang dengan aman.

Ketiga, Pinera lentur dalam mengatasi peraturan tanpa harus melanggarnya. Perusahaan tambang negara dan swasta diminta menyisihkan dana untuk membantu operasi penyelamatan. Dalam situasi kritis, seorang pemimpin yang decisive harus berani mengambil keputusan: mengikuti aturan yang kaku atau mencari celah-celah tanpa melanggarnya demi menyelamatkan nyawa puluhan manusia.

Keempat, tanpa harus berhitung njelimet, Pinera memerintahkan jaksa untuk memaksa perusahaan agar gaji petambang yang terjebak diberikan kepada keluarganya. Ia telah menggunakan kewenangan yang diberikan negara untuk kemaslahatan manusia. Peraturan dibuat memang untuk memudahkan, mengamankan, dan menertibkan cara manusia bekerja. Namun, fleksibilitas diperlukan di saat kritis.

Kelima, Pinera memperlihatkan pendekatan kemanusiaan yang kuat dalam menangani masalah ini. Rasa empati ditunjukkannya dengan membatalkan rencana kunjungan ke Eropa dan memilih menunggui pelaksanaan evakuasi petambang dari bawah tanah. Dengan cara ini, Pinera membangun solidaritas kemanusiaan yang menggugah, bukan saja rakyat Cile sendiri tapi juga warga dunia di belahan Bumi lainnya.

Pria berusia 60 tahun dengan beragam identitas-ekonom, dosen, investor, pebisnis, politikus, dan kini presiden-ini telah memberi contoh bagaimana kepemimpinan ditegakkan. Mungkin ada yang mengatakan, ia memimpin sebuah negeri dengan penduduk hanya 17 juta jiwa. Dalam hemat saya, kepemimpinan bukan ditunjukkan oleh seberapa banyak orang yang dipimpin, melainkan melekat sebagai karakter.

Dengan kepemimpinan yang decisive di tengah situasi kritis seperti itu, followership (kepengikutan) akan berjalan lebih baik. Para petambang yang masih di bawah digelorakan semangat hidupnya, para pekerja yang membuat terowongan baru bekerja tanpa rasa lelah, paramedis yang menyiapkan obat-obatan dan makanan tak enggan menunda istirahatnya, dan banyak lagi peran lain yang merasa mendapatkan kepemimpinan inspiratif yang tepat di dalam situasi kritis. Team work juga menjadi lebih kondusif.

Kepemimpinan Pinera pantas menjadi inspirasi bagi kita di sini yang tinggal beribu mil dari negeri Cile di Amerika Selatan itu.

Dian R. Basuki, pengamat masalah manajemen