Berita

IKA ITS – BNPT : Gelar Sosialisasi Penanggulangan Radikalisme & Terorisme

Pelaksanaan Buka Bersama Keluarga besar Alumni ITS tahun ini, 1439 H terasa berbeda dan istimewa.  Beberapa saat sebelum masuk bulan Ramadhan 1439 H, terjadi teror bom di Surabaya, dan berlanjut dengan keterlibatan Oknum Alumni ITS dalam jaringan radikal. Kemudian muncullah statemen pejabat Negara yang dimuat di media tentang nama-nama kampus yang diindikasikan radikal. ITS, termasuk salah satu kampus yang disebutkan, dan entah mengapa hanya ITS yang menjadi sorotan.

Dalam berbagai kesempatan Rektor ITS, Prof. Ir. Joni Hermana, PhD menegaskan bahwa ITS mencetak Insinyur dan bukan mencetak radikalisme. Sebuah pernyataan yang penting dan tepat dari Rektor ITS, karena ITS yang sudah meluluskan lebih dari 100.000 Alumni ITS, jika hanya ada 1-2 Alumni yang masuk jaringan radikal, tentu saja itu adalah penyimpangan dari oknum Alumni ITS semata. Bahwa dari puluhan ribu Alumni ITS yang saat ini masih aktif, tentu saja Ikatan Alumni ITS tidak bisa memonitor seluruh kegiatan alumninya. Dalam berbagai kesempatan pula, Ketua Umum Pengurus Pusat IKA ITS Dr. Ir. Dwi Soetjipto, MM selalu menekankan agar Alumni ITS dapat terus mengabdi diberbagai bidang untuk turut membangun Indonesia, melalui keahlian yang dimilikinya. Menebar manfaat bagi masyarakat sekitar. Program kerja yang dilaksanakan oleh PP IKA ITS dan jajaran kelembagaan lainnya senantiasa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan Negara. Bahkan pada acara Diskusi Panel tanggal 2 Maret 2018 yang lalu, IKA ITS mendapatkan permintaan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk merumuskan bagaiman mengelola konektivitas untuk menurunkan biaya logistik, dan dalam waktu 1 bulan IKA ITS telah memberikan Rekomendasi kepada Kementerian Perhubungan bagaimana strategi dan langkah yang diambil. Dari feedback informasi, sebagian usulan IKA ITS sudah dilaksanakan dan memberikan dampak positif bagi program yang ada di Kementerian Perhubungan.

Bahwa sebegitu banyak prestasi dari ITS dan Alumni ITS, bahwa dalam setahun tercatat mahasiswa ITS menjuarai lebih dari 700 kejuaraan di dalam negeri maupun luar negeri. Mengukir prestasi membawa harum Indonesia di kancah internasional seperti lomba Maritim Challenge, Lomba Mobil Irit Shell. Lomba Robot Internasional, Lomba ChemCar Internasional. Sebagitu banyak Alumni ITS berprestasi yang membangun Indonesia dari berbagai bidang pengabdian seperti Dwi Soetjipto Direktur Utama PT Pertamina 2014-2017 yang mampu membawa Pertamina mencetak laba terbesar sepanjang sejarah berdiri sebesar Rp 42 triliun dan pertama kalinya mengalahkan Petronas. M. Arif Wibowo, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (2015-2017) yang mampu membawa Garuda Indonesia meraih maskapai terbaik dunia, Muhammad Choliq, Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk 2008-2018 yang mampu membawa perusahaan dari terpuruk karena skandal pencatatan laporan keuangan menjadi BUMN konstruksi terbesar di Indonesia yang ditahun 2017 meraih laba lebih dari Rp 4 triliun. Mohammad Nuh Mantan Mendiknas 2009-2014 yang menggagas program sertifikasi guru dan beasiswa Bidik Misi untuk mahasiswa tidak mampu. Agus H. Purnomo Dirjen Perhubungan Laut, yang saat menjadi Dirut INKA mampu membawa BUMN perkeretaapian ini meraih kontrak internasinal di Bangladesh, Filipina dan lainnya.

Lalu bagaimana kemudian prestasi dan kontribuasi ribuan Alumni ITS dalam membangun Indonesia lalu dinistakan oleh ulah 1-2 Alumni ITS yang melakukan gerakan Radikalisme dan tersangkut jaringan terorisme.

Apa yang terjadi terkait Radikalisme, disikapi pula oleh Pengurus Pusat IKA ITS yang di momen Buka Puasa Ramadhan 1439 H dimanfaatkan untuk melakukan “Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme”. Acara sosialisasi ini menjadi rangkaian acara Bukan Puasa Alumni ITS yang diselenggarakan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu di Buka Puasa IKA ITS Bersama Alumni ITS di Pupuk Indonesia Group tanggal 30 Mei 2018 dan Buka Puasa Alumni Teknik Kimia ITS (ALTEKIMITS) tanggal 31 Mei 2018.

Tentu saja menjadi narasumber utama pada kegiatan sosialisasi mengenai pencegahan radikalisme dan terorisme ini adalah Brigjen Pol Ir. Moh. Hamli Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang merupakan Alumni Teknik Kimia ITS angkatan 1982. Mendampingi dalam sosialisasi tersebut di acara Buka Puasa tanggal 30 Mei 2018 adalah Dwi Soetjipto (Ketua Umum PP IKA ITS), Djohan Safri (Direktur Produksi Pupuk Indonesia), Anas Rosjidi (Sekjen PP IKA ITS) dan Prof Daniel M Rosyid (Dosen ITS). Adapun saat sosialisasi tanggal 31 Mei 2018 yang mendampingi adalah Dwi Soetjipto (Ketua Umum PP IKA ITS), Achmad Sigit Dwiwahyono (Dirjen Kimia dan Tekstil Kementerian Perindustrian) dan Juwari, PhD (Ketua Jurusan Departemen Teknik Kimia ITS).

Terang, jelas, berbasis data dan analisa yang detail disampaikan Brigjen Moh. Hamli perihal bagaimana pemahaman radikal masuk ke kampus, bagaimana disebarkan, bagaiman jaringan radikal bekerja dan lainnya. Disampaikan pula bahwa sejak Brigjen Moh. Hamli kuliah, beliau mengalami sendiri bagaimana upaya jaringan mereka dalam menanamkan pemahaman Radikalisme yang akan menjadi “aksi” ketika ada pemicu yang muncul. Bagaimana cuci otak dijaringan radikalisme yang menganggap Pemerintah adalah thogut, TNI/POLRI adalah thogut dan lainnya. Brigjen Moh Hamli mengingatkan jangan anggap remeh upaya penyebaran radikalisme ini, jangankan masyarakat umum, di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan aparat keamanan saja bisa dimasuki jaringan radikalisme ini. Tentu saja banyak fakta yang terang benderang diungkap dalam Diskusi Sosialisasi tersebut, namun tentu saja tidak semua bisa dibuka untuk publik.

Kegiatan Sosialisasi tentang pencegahan radikalisme dan terorisme ini, menunjukkan bahwa ITS dan Alumni ITS benar-benar dan berada di garis depan dalam memerangi radikalisme dan terorisme yang langsung dipraktekkan. Ini semakin menunjukkan kecintaan dan perjuangan ITS dan Alumni dalam membangun dan menjaga NKRI. Sebagai kampus perjuangan yang didirikan oleh Presiden Pertama Ir. Sukarno dengan tanggal pendirian adalah 10 Nopember 1960 yang setiap tahun, pada tanggal 10 Nopember diperingati sebagai Hari Pahlawan, tentu saja jiwa patriotik akan selalu ada di dada seluruh civitas akedemika ITS dan Alumni ITS.

Vivat…..
Hidup ITS…..Hidup ITS…..Hidup ITS….
ITS Untuk Indonesia