MEDAN–Telkomsel merupakan operator yang memiliki Base Transceiver Station go green terbanyak di Asia Tenggara atau sudah sebanyak 132 unit hingga dewasa ini.
GM Network Operation Telkomsel Regional Sumbagut , Moelqy Furqan, di Medan, Kamis, mengatakan, Telkomsel juga merupakan operator pertama di Asia yang menerapkan teknologi hydro fuel cell.
“Dari 132 BTS itu, 20 BTS go green itu berada di Sumbagut dimana 14 BTS menggunakan solar cell dan enam BTS dengan fuel cell,” katanya. Selain memiliki BTS dengan sumber energi matahari atau solar cell, Telkomsel juga memiliki BTS yang menggunakan hydro fuel cell.
Menurut dia, meski biaya operasional TBS menggunakan sumber energi ramah lingkungan lebih mahal, tetapi manajemen berupaya meningkatkan jumlah BTS go green itu mengingat komitmen Telkomsel yang kuat untuk menjaga lingkungan.
Apalagi, kata Moleqy, meski biaya lebih mahal atau bisa dua kali lipat dibandingkan menggunakan BBM yang tidak ramah lingkungan seperti solar, untuk jangka panjang, BTS go green itu menguntungkan perusahaan.
Dikatakan menguntungkan, karena mesin lebih tahan lama karena sebelumnya penuh dengan peraeatantan, juga tidak perlu over hole seperti kalau menggunakan solar yang berdampak positif dari tetap terjaganya kualitas jaringan.
“Telkomsel juga bisa menekan kerugian dari resiko kehilangan solar untuk mesin BTS itu akibat pencurian dan termasuk tidak adanya klaim dari masyarakat sekitar BTS dioperasikan,” kata Moelqy. BTS go green tidak menimbulkan kebisingan dan asap.
(REPUBLIKA.CO.ID)
