Berita

Waspada, Penjahat Cyber crime Incar Password Email

 

JAKARTA, alumniITS:

Norton Cybercrime Report 2012, melaporkan lebih dari 46 persen pengguna dunia maya menerima notifikasi penggantian password. Dikarenakan adanya pembajakan password atau profil para pengguna oleh orang tak bertanggung jawab.

Laporan survei Norton, yang melibatkan 13.018 orang, berusia 18 – 64 tahun, di 24 negara. Seperti Australia, Brazilia, Canada, Cina, Kolombia, Denmark, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, dan lainnya yang diadakan pada Juli 2012.

“Ada top three accounts yang mengirimkan notification ke pengguna internet untuk mengubah password,” ujar pemaparan survei oleh Effendy Ibrahim, Director Consumer Products Symantec Asia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (11/10).

Dilanjutkan, tiga akun yang kerap mengirimkan notifikasi ke penggunanya, karena pembajakan adalah Email (27 persen), social network (19 persen), dan bank account (15 persen). “Akun email banyak diserang penjahat cybercrime karena berisi data pribadi dan perusahaan,” paparnya.

Menurut survei, terdapat 50 persen foto pribadi dikirimkan lewat email, 42 persen dokumen dan file yang berhubungan dengan pekerjaan, 22 persen laporan bank, dan 17 persen berisi password untuk akun online lainnya. Bahkan, 40 persen pengguna tidak menggunakan strong password pada email-nya atau tidak mengubah password secara regular.

“Guna melindungi email dari cybercrime, sebaiknya menggunakan password yang kuat atau tidak gampang ditiru,” sarannya.

Contohnya menggunakan huruf sekaligus angka dan simbol. Karena password yang populer seperti tanggal lahir dan nama diri sendiri atau pasangan, tanggal perkawinan, angka 111111, 999999, atau 123456 lebih gampang dibajak penjahat cybercrime.

“Penjahat dapat mengakses inbox kita, mereka bisa mengatur ulang password untuk situs online lain yang ada di email, dengan meng-klik ‘forgot your password’, mencegah beberapa email masuk, dan mengunci kita keluar dari akun sendiri,” sambungnya serius. (ndy)