Berita

Proyek 10.000 MW Tahap I Molor

JAKARTA, alumniITS – Proyek listrik nasional dengan program percepatan 10 ribu megawatt (MW) tahap I, mengalami kemunduran dari jadwal yang ditentukan. Molor pengerjaan proyek ini  disebabkan penggunaan komponen pembangkit dari China yang tidak memenuhi standar perseroan.

“Komponen yang diproduksi china berbeda dengan standarisasi internasional yang selama ini menjadi acuan PLN sehingga untuk mengkonversi standar peralatan membutuhkan waktuk yang lama,” papar  Direktur Konstruksi PLN Nasri Sebayang, di Jakarta, Selasa (12/2).

Saat itu, lanjut Nasri, China meminta 1,5 tahun untuk standarisasi sehingga waktunya jadi lebih panjang. Selain masalah komponen asal China, kendala lain yang mengganggu pelaksanaan proyek adalah adalah masalah pendanaan untuk proyek tersebut.

Keterlambatan status pendanaan baik dari PLN, APBN dan APLN sindikasi perbankan sehingga pembukaan L/C dan proses pembayaran terkendala, ungkap Nasri.

Faktor lain yang menghambat yait pembebasan lahan juga menjadi kendala dalam pembangunan proyek yang berkapasitas 9.877 MW. “Kendala pembebasan lahan untuk pembangkit dan transmisi, ternyata masalah ini tidak bisa tuntas sekaligus,” jelas dia.

Meski mengalami banyak kendala, PLN optimistis dapat menyelesaikan proyek tersebut sesuai dengan target yang ditentukan pada 2014. “Sekarang ini cuma tinggal menyelesaikan saja. Tahun akan banyak yang sudah selesai dibangun. Secara teknis sudah tidak ada masalah lagi,” sambungnya. ([email protected])