Berita

PLTP Pertama di Bali Dibangun 2014


NUSA DUA, alumniITS.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Bedugul di Bali bisa dimulai 2014. Proyek ini ditujukan untuk memenuhi pasokan kebutuhan listrik di Bali dan sekitarnya.

“Saya sebagai ketua tim percepatan energi terbarukan berharap tahun depan PLTP Bedugul bisa ground breaking dan PLTP ini bisa mengalirkan listrik meski skala kecil,” Ketua Percepatan EBTKE dan Konversi BBM ke BBG I Gusti Nyoman Wiratmaja, Rabu (5/6/2013).

Dia mengungkapkan, salah satu pertimbangan pemerintah untuk membangun PLTP Bedugul karena melihat potensi cadangan panas bumi yang besar sekali di lokasi Bedugul. Potensi geologi dari PLTP ini hingga 450 megawatt (MW). Namun salah satu cara membuktikan potensi adalah dengan melakukan eksplorasi terhadap sumbernya. Selama ini pasokan panas bumi dikatakan memang potensinya terletak berada di atas gunung.

Hingga kini, proses realisasi pembangunan PLTP bedugul masih terus berlangsung. Awalnya pada pembangunan PLTP disepakati berlangsung secara bertahap dalam wilayah kerja (WK) sebesar 10 Mw, 55 Mw, 55 Mw dan 55 MW.

Dia menyatakan rencana pembangunan PLTP ini mengalami beberapa kendala. Sebab PLTP tersebut harus menggali dasar bumi untuk mendapatkan sumber panas bumi. Kendala seperti kekhawatiran masyarakat keberadaan PLTP akan mengganggu cadangan air di kawasan Bedugul. Adapula terkait izin dari Kementerian Kehutanan mengingat lokasinya yang berada di hutan konservasi.

“Tapi kenyataannya setelah kita melakukan survei dan LSM dan sebagainya mungkin perlu diajak diskusi soal teknologi geothermal ini,” tutur dia.

Proyek PLTP Bedugul merupakan kerja sama Pertamina Geothermal Energy dengan PT Bali Energy Limited, saat ini baru terdapat 3 Sumur yang siap beroperasi yaitu Sumur Bel 1, Bel 2 dan Bel 3, dan apabila akan dioptimalkan mampu mencapai kapasitas 175 Mw. ([email protected])