JAKARTA, alumniITS.com – Antara Pertamina dan Kementerian BUMN, sudah ditandatangani kesepakatan bisnis hulu pertamina. Harapannya, Pertamina ini belajar tentang pengelolaan sumur-sumur tua.
Direktur Utama PT Pertamina Persero Karen Agustiawan mengatakan, segala sesuatu dalam perusahaan yang dilihat adalah kelanjutannya. Selama empat tahun terakhir, laba perusahaan milik negara ini terus naik. Operasionalnya pun juga naik meski prestasinya diharapkan jauh lebih cemerlang dari sekarang.
Karen menjelaskan, perusahaan ini merupakan jagonya produksi di sumur dengan usia 10 tahun pertama. Namun untuk pengelolaan lapangan tua, produksi harus dilakukan dengan teknologi tertentu. Inilah ilmu yang harus dipelajari Pertamina dari perusahaan-perusahaan yang jauh lebih besar.
“Untuk meningkatkan produksi, memang harus belajar dari perusahaan-perusahaan lain. Kami menyadari bahwa pertamina itu, harus belajar dari yang lain bagaimana mengelola lapangan yang sudah tua dan memerlukan teknologi tertentu,” kata, Jumat (16/8/2013).
Menurut Karen, hasil kerja Pertamina sudah mendapat apresiasi positif dari dunia. Ini, merupakan penyemangat bagi perusahaan plat merah untuk meningkatkan terus kinerjanya. “Kini, sudah di-recognice oleh dunia. Ini adalah penyemangat bagi kita semua bahwa sisinya pertamina mau menjadi apa sudah ada. Tinggal kemauan, kerja keras dan fokus untuk mencapai sisi itu,” tutur Karen. (endy)
