Berita

Memprihatinkan, Komitmen Pemerintah dalam Aspek Keselamatan Transportasi


JAKARTA, alumniITS – Institut Studi Transportasi menyatakan komitmen pemerintah pada aspek keselamatan diberbagai moda transportasi di Indonesia, masih sangat rendah dan memprihatikan. Tercatat  jumlah kecelakaan lalu lintas darat di Indonesia banyak menimbulkan korban jiwa.

“Bahkan kemacetan lalu lintas yang terjadi menyebabkan pemborosan BBM, polusi udara dan polusi suara. Juga kemacetan menyebabkan ketidakpastian waktu,” papar Direktur Eksekutif Institut Transportasi (Instran), Dharmaningtyas dalam keterangan yang dikutip Bisnis. com, Jumat  (4/1)
 
Berdasarkan data dari buku manajemen transjakarta busway karya Bani Saksono, Dharmaningtyas dan Achmad Izzul Waro menyatakan potensi kerugian dari  kemacetan di Jakarta dari beberapa hasil penelitian mencapai Rp65 triliun per tahun.
 
Kerugian itu meliputi kerugian bahan bakar kendaraan, biaya operasi kendaraan, biaya kehilangan waktu, biaya kehilangan potensi ekonomi, biaya pencemaran udara atau polusi yang menyebabkan berbagai penyakit.
 
“Pada 2012 komitmen pada safety [keselamatan] rendah, pesawat jatuh bahkan terakhir listrik di bandara [Soekarno Hatta] mati. Penumpang kapal tetap naik meskipun sudah penuh [melebihi kapasitas],” ujarnya.
 
Dharmaningtyas menjelaskan angkutan umum di sejumlah kota di Indonesia tidak berkembang karena semakin banyaknya kendaraan roda dua.
 
Dharmaningtyas menambahkan pemerintah perlu mengantisipasi semakin banyaknya kendaraan roda dua yang menyebabkan penurunan penumpang pada angkutan umum. 
 
Dharmaningtyas juga menilai para penumpang cenderung mengabaikan aspek keselamatan dalam menggunakan moda transportasi dan menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan. (endy – [email protected])