Berita

LIPI Gandeng Jepang Teliti Ekosistem Pesisir

JAKARTA, alumniITS:
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggandeng Japan Society for Promotion of Science (JSPS) untuk mengadakan penelitian bersama mengenai ekosistem pesisir di Asia Tenggara.

Program kerja sama serta penelitian bertajuk “Coastal Ecosystem in South East Asia” (COMSEA) ini  berlangsung dari tahun 2012 hingga 2015, papar  Kepala Pusat Penelitian (P2) Oseonografi LIPI, Dr Ir Zainal Arifin MSc, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (13/11/2012).

Riset bersama itu bertujuan untuk meneliti dan menganalisa proses fisik, keanekaragaman hayati, dan dinamika polutan di wilayah ekosistem pesisir. “Enam negara terlibat dalam penelitian ini yakni Jepang, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam,” katanya.

Sebagai salah satu bentuk kerja sama penelitian, hari ini digelar seminar bersama mengenai ekosistem pesisir, yang mempresentasikan sekitar 113 makalah–37 makalah di antaranya dipresentasikan secara oral oleh enam negara anggota COMSEA.

“Tujuan dilakukan seminar ini untuk menstimulasi diadakannya riset kelautan yang terintegrasi dan berbagi pengetahuan antarsesama peneliti,” kata Zainal.

Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Riset Kementerian Ristek Iptek Teguh Rahardjo, mengatakan kerja sama penelitian itu sangat penting untuk sistem kelautan yang ada di di kawasan Asia.

“Kami akui saat ini kondisi ekosistem tidak bagus. Tapi perlu juga diketahui bahwa tanggung jawab menjaga ekosistem tidak hanya tanggung jawab negara tersebut, tapi juga seluruh negara di dunia,” ujar Teguh.

Wenxi Zhu dari Unesco, mengatakan kerja sama penelitian itu sangat penting karena laut tidak mengenal batas negara dan terus bergerak. “Untuk itu perlu dilakukan penelitian secara bersama-sama,” ujar Wenxi.

Beberapa makalah dipresentasikan dalam seminar itu antara lain “Physical Oceoanography” meliputi dinamika yang terjadi di lingkungan pesisir dan laut lepas, “Marine Biodiversity” meliputi plankton, macrophytes, ikan, dan benthos, “Marine Pollution” mencakup keberadaan berbagai bahan kimiawi berbagaya di lingkungan pesisir dan dampaknya kepada lingkungan, dan “Integrated Ecosystem Studies” berupa kajian ekosistem padang lamun secara terpadu di Malaysia. (endy – [email protected])