Berita

Jumlah Tenaga Ahli Konsultan Konstruksi Mengkhawatirkan

JAKARTA, alumniITS:
Jumlah tenaga ahli konsultan kontruksi di Indonesia, sangat mengkhatirkan. Saat ini, secara nasional sebanyak 7.078 konsultan, sehingga terdapat kesenjangan jumlah tenaga ahli yang memiliki kualifikasi Madya dan Utama, serta tenaga ahli tetap untuk bidang dan sub bidang yang menjadi kompetensinya.

Akibatnya, tenaga ahli banyak yang tidak fokus melaksanakan suatu pekerjaan. Malah ada yang mencari pekerjaan lainnya. “Disini dibutuhkan keseriusan asosiasi dalam melakukan pembinaan, sehingga kesenjangan kualifikasi tenaga ahli tersebut bisa diatasi dan jumlah tenaga ahli tercukupi,” papar Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak saat memberikan sambutan pada Musyawarah Nasional II Pesatuan Konsultan Indonesia (Perkindo), di Jakarta, Kamis (1/11).

Dilihat dari supply and demand, lanjut Dardak, diperlukan peningkatan jumlah tenaga ahli, dan yang paling penting juga  manajemennya

Menurutnya, pertumbuhan usaha jasa konstruksi ke depan sangat prospektf dan berdampak positif bagi perekonomian nasional dan bisnis konstruksi. Mengingat, pemerintah kini menuangkan visi dan rencana programnya kedalam Masteplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Saat ini sedang dilakukan berbagai dukungan infrastruktur, jalan, pelabuhan dan lain-lain, dan ini memerlukan jasa konsultasi yang besar, sehingga peran konsultan juga untuk membina juga tenaga ahli yang bisa mengikuti proses tersebut, ucapnya.

Ketua Umum DPP Perkindo Mulyadi juga mengkhatirkan tenaga ahli konsultasi konstruksi. Kini Pemerintah mempunyai anggaran Infrastruktur yang sangat besar, namun dikhawatirkan adanya ketidakseimbangan dengan jumlah tenaga ahli Indonesia.

”Di dalam anggaran Kementerian PU sebesar Rp 5 triliun untuk anggaran jasa konsultansi, belum lagi Kementerian lainnya, jadi kita tidak perlu khawatir karena pangsa pasarnya besar. Tapi, saya khawatir tenaga ahlinya tidak mencukupi,” tandasnya.

Mulyadi mengharapkan kepada pemerintah untuk menyiapkan strategi, sehingga konsultan-konsultan Indonesia mampu berkiprah di dunia internasional.

Perkindo bergerak dalam penyediaan jasa konsultansi konstruksi dan non konstruksi,yang saat ini mempunyai anggota 2230 perusahaan, terdiri Jasa Konsultan Konstruksi, 23 perusahaan grade IV, 46 perusahaan grade III, dan 1242 grade II, serta Jasa Konsultansi Non Konstruksi, 41 perusahaan besar 69 perusahaan menengah dan 382 perusahaan kecil yang tersebar di 30 Provinsi di Indonesia. (endy – [email protected])