Berita

ITS Kenalkan Budaya Lokal pada Dunia Luar Melalui Commtech


SURABAYA, alumniITS.com – Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya melalui International Office (IO) kembali menggelar kegiatan bertaraf internasional. Event bertajuk Community and Technology (Commtech) Camp 2013, diikuti peserta dari berbagai unversitas mancanegara.

Event menarik sebagai upaya  mendukung ITS menjadi salah satu world class university ini, mulai digelar 26 Agustus – 2 September 2013, yang secara resmi dibuka Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA di Gedung Rektorat ITS, Senin (26/8).

Mengangkat tema Solving Local Problems with Global Knowledge, ITS mengajak para peserta untuk saling menukarkan ide untuk mencari solusi dari permasalahan lokal dengan pengetahuan global.

“Dari kegiatan ini, ITS ingin menjadi salah satu wadah berdiskusi antar mahasisawa atau sivitas akademika dari mancanegara untuk bisa memberi solusi atas berbagai problem yang ada di masing-masing negara,” jelas Ketua International Office ITS, Dr Maria Anityasari.

Tak kurang dari 50 peserta yang berasal dari 15 negara mengikuti kegiatan yang memasuki tahun kedua ini. Mereka di antaranya berasal dari Malaysia, Thailand, China, Jepang, Inggris, Timor Leste, Belarusia, Turki, Pakistan, Jordania, Afrika Selatan, dan lain-lain. Indonesia sendiri diwakili oleh mahasiswa ITS dalam acara ini.

Selama kurang lebih seminggu, peserta akan diajak untuk menggali ide dari berbagai kegiatan. Mulai dari belajar bahasa Indonesia, budaya tradisional Indonesia, penanganan bencana hingga belajar mengenai kebijakan.

“Kami ingin mengenalkan bahasa Indonesia kepada para peserta. Ini merupakan salah satu tujuan kita yang ingin menjadikan bahasa Indonesia bisa mendunia nantinya,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi AlumniITS.com di Jakarta.

Ia mengatakan, sebagai salah satu kampus teknologi terbaik di Indonesia. ITS akan memperkenalkan keunggulan kampusnya dalam bidang teknologi. ”ITS sering terlibat dalam penyelesaian masalah-masalah komunitas sekitar. Kegiatan ini penting karena dianggap juga mampu menanamkan nama ITS untuk dikenal lebih luas lagi. Apalagi dari semua peserta yang ikut, masih  belum mengenal ITS,” tambah Maria.

Selain itu, kegiatan ini merupakan ajang bagi ITS untuk menjalin kerjasama dengan universitas di luar negeri. “Dengan banyaknya universitas luar negeri yang ikut ambil bagian pada acara ini, ITS akan berusaha untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak,” ungkap dosen jurusan Teknik Indistri ini.

Di hari pertama ini, peserta diajak blusukan mengunjungi fasilitas yang ada di ITS. Antara lain dengan mengunjungi perpustakaan, jurusan Teknik Elektro, dan jurusan Desain Produk Industri. “Melalui campus tour ini, peserta diharapkan bisa lebih mengenal kampus ITS,” imbuh Maria lagi.

Nantinya, peserta juga akan diajak mengunjungi tempat kerajinan batik sekaligus belajar membatik langsung. Pada akhir kegiatan, peserta akan mengadakan Focus Discusion Grup (FGD). Mereka akan berdiskusi mengenai permasalahan di negara masing-masing dengan belajar dari permasalahan yang ada di Indonesia. “Kegiatan ini merupakan wujud kontribusi ITS bagi dunia global,” pungkas Maria. (endy)