Berita

Iran Perkuat Pertahanan Cyber

TEHERAN, alumniITS – Iran terus memperkuat kemampuan pertahanan cyber pasca-serangan sistem komputer di fasilitas nuklir mereka pada 2010 lalu.

Anggota Cyber Operations Air Force Amerika Serikat Jenderal William Shelton mengatakan Iran terus memperkuat sektor cyber pasca-serangan virus Stuxnet yang melumpuhkan fasilitas pengayaan uraniun di Natanz.

Meski begitu Shelton menolak berkomentar terkait dengan kemampuan cyber Iran untuk mengganggu jaringan komputer pemerintah AS.

“Situasi di Iran sangat sulit dikatakan. Tapi jelas peristiwa Natanz mengundang reaksi serius dari mereka. Mereka memperkuat kemampuan selama beberapa tahun terakhir dan berpotensi mengacam Amerika Serikat,” ujar Shelton seperti dilansir Reuters,
Kamis (17/1/2013) waktu setempat.

Shelton mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan dana tambahan untuk operasi cyber serta menambah 1.000 pasukan lagi dari 6.000 prajurit yang sudah ada.

Virus Stuxnet yang menyerang jaringan komputer Iran diduga merupakan proyek kolaborasi Amerika Serikat dan Israel. Namun hingga kini tak ada pemerintah manapun yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Para analis Barat mengatakan, Iran terus mengembangkan serangan cyber yang cukup kompleks pada pihak-pihak yang berkonfrontasi dengan mereka seperti Amerika Serikat, Israel dan beberapa negara Arab yang menentang program nuklir Iran. (endy – [email protected])