Kiprah AlumniProfil

Ir. H. Satya Widya Yudha, ME, M.Sc.

Lahir di KediriJawa Timur Pada tanggal 10 November 1961, Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Kelautan (S1) dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya. Dalam perjalanan kariernya, Beliau melanjutkan pendidikan ke tingkat Master di Cranfield University School of Industrial and Manufacturing Science di Bedford, United Kingdom dan meraih gelar pascasarjana (MSc) di bidang Oil and Gas Project Quality Management. SWY juga mengikuti Executive Development, dari Blatvanik School of GovernmentOxford University. Saat ini, di tengah-tengah kesibukan, Beliau tetap berupaya untuk menyelesaikan program doktor (PhD) bidang energi di Cranfield University School of Water, Energy and Environment (SWEE) dan School of Management, yang kini telah diambilnya.

Satya Widya Yudha menikah dengan Diah Ambarsari dan memiliki dua anak yakni Dyah Roro Esti Widya Putri, yang saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Imperial College London, dan Satya Hangga Yudha Widya Putra, yang sedang menempuh pendidikan S2 di New York University (NYU). Pada saat ini Satya dan istri bertempat tinggal di Bintaro Jaya JakartaIndonesia.

Di dunia minyak dan gas bumi, ia pernah menjadi Director of Federal Relations and Business Development untuk Atlantic Richfield Company (ARCO) dan British Petroleum (BP) di Washington DC, Amerika Serikat pada saat BP mengakuisisi ARCO. Selanjutnya dia dipercaya menjadi Director of International Affairs of BP Plc yang bertugas di London. Kemudian dia kembali ke Indonesia sebagai Vice President BP Indonesia selama dua setengah tahun dan kemudian dipercaya sebagai LNG supply and Development Director BP Tiongkok di Beijing. Dari Tiongkok, Satya melanjutkan petualangan karier di BP Vietnam sebagai Business Strategy Director. Karier profesionalnya yang terakhir adalah sebagai perwakilan BP di Vico Indonesia sebagai Direktur Pengembangan Bisnis CBM sampai akhirnya ia memulai perjalanan karier politiknya hingga sekarang di parlemen.

Satya memiliki keahlian dalam bidang geopolitik dan keekonomian energi dengan tinjauan khusus pada Indonesia, Tiongkok dan Vietnam. Nilai tambahnya adalah kemampuan untuk menggabungkan pengetahuan industri dan pasar energi, dengan keahlian pada geopolitik dan ekonomi energi global dan Asia. Dalam bekerja, Satya mengkhususkan diri pada ketahanan energi, subsidi energi, hubungan bilateral strategis bidang energi dan penilaian risiko investasi pada sebuah negara. Karena itu, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) beberapa kali mengundangnya sebagai pembicara. Terakhir, pada awal Agustus 2016, Satya diundang dalam dikusi dengan tema “Perwujudan Kedaulatan Energi Guna Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Dalam Rangka Ketahanan Nasional.”

Beliau memang menulis dan berbicara secara luas tentang Indonesia dan isu-isu energi global kepada industri energi, pemerintah, lembaga penelitian, media, berbagai forum seperti ‘Forum Kebijakan Publik Asia Harvard Kennedy School dan Universitas Indonesia’, Konvensi Indonesia Petroleum Association (IPA), Konferensi Indonesia Gas Association (IGA), Konferensi IndoCBM, Konferensi Fokus Indonesia di Michigan State University, Indonesian Petroleum Engineers Association (IATMI) Inspiring Talk; NRGI-Oxford University, St Chaterine College- Rise to the bottom of low oil price, May 2015 dan pada banyak kesempatan lainnya. SWY juga pernah menjadi pembicara pada United Nations Sustainable Stock Exchanges (SSE) Leaders Luncheon on Climate, yang yang menjadi bagian dari Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim (COP21) di Paris, pada akhir 2015.

Dengan segudang pengalamannya tersebut, Satya diminta menjadi penanggap ketika peluncuran Indonesia Energy Outlook bersama Executive Director International Energy Agency (IEA) Dr. Fatih Birol pada Juli 2016

Pada tahun 2013, bersama dengan Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta), Sharif Cicip Sutardjo (Menteri Kelautan dan Perikanan), Yusril Ihza Mahendra (sebelumnya Menteri Sekretaris Negara), Roy Suryo (Menteri Pemuda dan Olahraga), Konglomerat Indonesia Hary Tanoe Soedibjo, SWY menerima penghargaan ‘The Right Man On The Right Place’ dalam kategori prestasi Committed Achievement oleh Lensa Indonesia.com

Dalam kiprahnya di DPR, Satya pernah diangkat sebagai Ketua Delegasi Parlemen Indonesia untuk Pertemuan WTO Parlemen pada tahun 2011. Pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Pansus Revisi UU Panas Bumi; Ketua Delegasi Kunjungan Pansus Revisi UU Panas Bumi ke New Zealand; Anggota Pansus UU Keinsinyuran; Panja RUU Geospasial; Panja Migas, Panja Minerba, Panja Ratifikasi HAZEAgreement; Panja Ratifikasi Nagoya Protocol dan banyak lagi.

Pada periode 2014-2019 ini, SWY pernah didaulat menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR RI hingga Februari 2016, sebelum akhirnya ditugaskan sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar bidang Industri & Pembangunan (Inbang). Pada Januari 2017, Fraksi Partai Golkar menugaskannya kembali menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR. Dalam kiprahnya di parlemen, Satya pun menjadi Penggagas sekaligus menjadi Ketua Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI (Green Economy Caucus).

Dalam aktivitasnya di dunia kepartaian, Satya pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Partai Golkar. Kini, di kepengurusan Partai Golkar Periode 2016-2019, Satya dipercaya masuk dalam pengurus harian, menjadi Ketua Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Satya juga aktif di organisasi bisnis dan pernah menjadi Pengurus Kadin Indonesia Komite Tetap Hulu Migas periode 2006-2010 dan 2010-2015.

Satya saat ini juga mengemban amanah sebagai Ketua Dewan Pakar Ikatan Alumni (IKA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), untuk periode 2015-2019. Lalu, oleh koleganya sesama alumni Cranfield University, Satya didapuk untuk menjadi Ketua Alumni Cranfield University – Indonesian Chapter.